MUJA Hewan yang Selamat dari Pengeboman Perang Dunia II dan NATO, Masih Hidup di Kebun Binatang
Muja, buaya tertua di dunia yang hidup di kebun binatang Belgrade, Serbia pada Kamis 13 Agustus 2020 merayakan ulang tahunnya yang ke-85.
Reptil itu tiba di Belgrade saat masih menjadi ibu kota Yugoslavia.
Ia hidup di masa perpecahan negara itu dan selamat lagi dari pengeboman lainnya oleh NATO pada tahun 1999.
Muja dikabarkan masih dalam "kesehatan yang baik untuk usianya" saat ini dan satu-satunya isu kesehatan besarnya adalah pada 2012, saat cakar kanannya harus diamputasi karena gangren.
"Operasinya sangat sulit tapi berhasil.
Muja sembuh dan disesuaikan dengan gaya hidup baru," ujar Edvedj.
Dikarenakan usianya yang sudah lanjut Muja tidak banyak bergerak tapi bisa tiba-tiba lincah saat jam makan, yang hanya dilakukan 1-2 kali dalam sebulan.
Akhir-akhir ini dia sering butuh sedikit bantuan untuk menemukan "mangsanya", yang ditempatkan penjaga kebun binatang tepat di depan rahangnya.
Makanannya terdiri dari tikus-tikus, kelinci, burung, daging kuda dan daging sapi.
"Kami menyebutnya 'buffet'," ujarnya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa Muja juga diberikan suplemen mineral dan vitamin.
Muja diuntungkan sebagai hewan berdarah dingin, karena memberinya metabolisme yang lambat sehingga memperlambatkan kerusakan sel.
Dengan demikian ia memperpanjang usia hidupnya, tutur Edvedj.
"Saya benar-benar berharap kami bisa merayakan ulang tahunnya yang ke-100, karena saya yakin dia bisa hidup nyaman selama 15-20 tahun lagi," kata dokter hewan tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Buaya Tertua di Dunia Ulang Tahun Ke-85, Ini Kisahnya Selamat dari Bom PD II
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/4-7-2020-video-anak-anak-main-di-sungai-bareng-buaya.jpg)