Pandemi COVID19, 12 Negara Terjun ke Jurang Resesi, Indonesia Diuntungkan Tak Lakukan Lockdown?

Pandemi corona berkepanjangan membuat ekonomi sejumlah negara runtuh dan membuat 12 negara secara resmi jatuh ke jurang resesi

Warta Kota/angga bhagya nugraha
Gedung perkantoran berdiri megah di Kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Pandemi corona berkepanjangan membuat ekonomi sejumlah negara runtuh. 

Untuk keseluruhan tahun 2019, produk domestik bruto riil mengalami kontraksi sebesar 1,2 persen, penurunan tahunan pertama sejak 2009.

4. Jepang

Perekonomian Jepang tergelincir ke dalam jurang resesi untuk pertama kalinya dalam 4,5 tahun pada kuartal I 2020.

Kondisi ini menempatkan Jepang pada jalur kemerosotan terdalam pascaperang ketika krisis virus corona merusak bisnis dan konsumen.

"Sudah hampir pasti bahwa ekonomi mengalami penurunan yang lebih dalam pada kuartal saat ini," kata Yuichi Kodama, kepala ekonom di Meiji Yasuda Research Institute.

"Jepang telah memasuki resesi besar-besaran."

Data produk domestik bruto (PDB) resmi menunjukkan, ekonomi terbesar ketiga di dunia itu mengalami penurunan tahunan sebesar 3,4 persen pada kuartal pertama 2020.

Sebelumnya Jepang terakhir kali mengalami resesi di paruh kedua 2015.

5. Singapura

Ekonomi Singapura mengalami kontraksi rekor pada kuartal kedua 2020.

Kondisi itu menyebabkan resesi dan menempatkan negara yang bergantung pada perdagangan tersebut pada kemerosotan terburuk yang pernah terjadi tahun ini ketika wabah virus corona mengekstraksi banyak kerugian pada bisnis.

Produk domestik bruto (PDB) anjlok dengan rekor 41,2 persen dalam tiga bulan yang berakhir Maret, berdasarkan basis tahunan kuartal ke kuartal, data awal dari Kementerian Perdagangan dan Industri.

Pencapaian tersebut lebih buruk daripada ekspektasi ekonom yakni 37,4 persen penurunan dalam jajak pendapat Reuters.

Akibat Pandemi Virus Corona, Pemerintah Diminta Ambil Kebijakan Tepat dan Cepat Hadapi Resesi

Secara year on year, PDB menukik 12,6 persen dibandingkan perkiraan ekonom yang mematok angka PDB di 10,5 persen.

Sektor manufaktur tumbuh 2,5 persen dari tahun lalu, terutama karena lonjakan output di sektor biomedis, meskipun itu masih lebih rendah dari kenaikan 8,2 persen pada kuartal pertama.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved