Daftar Makanan 'Favorit' dan Kalimat Terakhir Terpidana Mati sebelum Meregang Nyawa

Seorang fotografer mereka ulang makanan dan kalimat terakhir yang diminta para terpidana mati sebelum mereka dieksekusi.

kompas.com
Ilustrasi es krim yang menjadi makanan permintaan terakhir terpidana mati di Amerika Serikat 

Dieksekusi: 11 Februari 1992

Pendidikan: Tujuh tahun

Pekerjaan: Buruh

Kata-kata terakhir: "Saya ingin berterima kasih kepada keluarga saya karena telah mencintai saya dan merawat saya.

Dan persetan dengan yang lain."

Makanan terakhir yang diminta William Prince Davis, sebelum dieksekusi pada 14 September 1999.
Makanan terakhir yang diminta William Prince Davis, sebelum dieksekusi pada 14 September 1999. ((JACKIE BLACK via BBC INDONESIA/KOMPAS.COM))

William Prince Davis

Dieksekusi: 14 September 1999

Pendidikan: Tujuh tahun

Pekerjaan: Tukang atap

Kata-kata terakhir: "Saya ingin mengatakan kepada keluarga betapa menyesalnya saya di dalam jiwa dan lubuk hati saya yang terdalam atas rasa sakit dan kesengsaraan yang saya timbulkan dari tindakan saya.

Saya ingin berterima kasih kepada semua terpidana mati yang telah menunjukkan cinta kepada saya selama bertahun-tahun.

Saya berharap dengan menyumbangkan tubuh saya untuk ilmu pengetahuan, beberapa bagiannya dapat digunakan untuk membantu orang lain.

Itu saja yang ingin saya katakan, Pak sipir.

Oh, saya ingin berkata, sebagai penutup, bagaimana dengan para Koboi itu?"

Makanan terakhir yang diminta Gerald Lee Mitchell, sebelum dieksekusi pada 22 Oktober 2001.
Makanan terakhir yang diminta Gerald Lee Mitchell, sebelum dieksekusi pada 22 Oktober 2001. ((JACKIE BLACK via BBC INDONESIA/KOMPAS.COM))

Gerald Lee Mitchell

Dieksekusi: 22 Oktober 2001

Pendidikan: 10 tahun

Pekerjaan: Tukang kayu

Kata-kata terakhir: "Saya minta maaf atas rasa sakit (yang telah saya sebabkan).

Saya minta maaf atas kehidupan yang saya ambil dari Anda.

Saya meminta pengampunan kepada Tuhan.

Dan saya meminta hal yang sama dari Anda.

Saya tahu ini mungkin sulit.

Tapi saya minta maaf atas apa yang saya lakukan.

Untuk keluargaku, aku mencintai kalian masing-masing.

Kuatkan. Ketahuilah bahwa cintaku selalu bersama kalian, selalu.

Aku tahu aku akan pulang untuk bersama Tuhan.

Tumpahkan air mata kebahagiaan untukku."

Robert Anthony Madden meminta makanan terakhirnya diberikan ke tunawisma. Permintaannya ditolak pihak penjara.
Robert Anthony Madden meminta makanan terakhirnya diberikan ke tunawisma. Permintaannya ditolak pihak penjara. ((JACKIE BLACK via BBC INDONESIA/KOMPAS.COM))

Robert Anthony Madden

Dieksekusi: 28 Mei 1997

Pendidikan: 12 tahun

Pekerjaan: Juru masak

Kata-kata terakhir: "Saya minta maaf atas kehilangan dan rasa sakit Anda.

Tapi saya tidak membunuh orang-orang itu.

Mudah-mudahan, kita semua akan belajar tentang diri kita sendiri dan satu sama lain.

Dan kita akan belajar untuk menghentikan siklus kebencian dan dendam dan menghargai apa yang benar-benar terjadi di dunia ini.

Saya memaafkan semua orang atas proses ini, yang tampaknya salah."

Makanan terakhir yang diminta James Beathard, sebelum dieksekusi pada 9 Desember 1999.
Makanan terakhir yang diminta James Beathard, sebelum dieksekusi pada 9 Desember 1999. ((JACKIE BLACK via BBC INDONESIA/KOMPAS.COM))

James Beathard

Dieksekusi: 9 Desember 1999

Pendidikan: 15 tahun

Pekerjaan: Mekanik sepeda motor

Setelah persidangan, saksi kunci yang dibawa jaksa penuntut menarik kembali kesaksiannya dan tiga anggota dewan pembebasan bersyarat merekomendasikan pengampunan.

Kata-kata terakhir: "Saya ingin memulai dengan mengakui cinta yang saya dapatkan dalam keluarga saya.

Tidak ada laki-laki di dunia ini yang memiliki keluarga yang lebih baik daripada saya.

Saya memiliki orangtua terbaik di dunia.

Saya memiliki kehidupan yang paling indah yang bisa dimiliki manusia.

Saya tidak pernah lebih bangga kepada siapapun selain putri dan putra saya.

(Ada) beberapa hal yang ingin saya bicarakan karena ini adalah salah satu dari sedikit kesempatan orang akan mendengarkan apa yang saya katakan.

Amerika Serikat sekarang telah tiba di (tempat) di mana (tidak ada) rasa hormat untuk kehidupan manusia."

Kematian saya hanyalah gejala dari penyakit yang lebih besar.

Pada titik tertentu, pemerintah harus sadar dan berhenti melakukan hal-hal untuk menghancurkan negara lain dan membunuh anak-anak yang tak bersalah.

Embargo dan sanksi yang sedang berlangsung terhadap tempat-tempat seperti Iran dan Irak, Kuba, dan tempat-tempat lain - mereka tidak mengubah dunia sedikit pun dan menyakiti anak-anak yang tidak bersalah.

Mungkin yang lebih penting dalam banyak hal adalah apa yang kita lakukan terhadap lingkungan bahkan lebih merusak karena selama kita terus berjalan ke arah yang kita jalani, hasil akhirnya adalah tidak masalah bagaimana kita memperlakukan orang lain karena semua orang di planet ini akan segera mati.

Salah satu dari sedikit cara di dunia kebenaran akan pernah keluar, atau orang akan tahu apa yang terjadi, (adalah) selama kita mendukung pers bebas di luar sana.

Saya melihat pers kesulitan untuk tetap eksis sebagai institusi gratis."

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Inilah Makanan Terakhir Para Terpidana Mati: Dari Burger, Kentang Goreng, dan Es Krim

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved