Singapura Tambah Anggaran Stimulus, Ekonomi Terseok-seok, Dampak Virus Corona Cukup Parah
Singapura saat ini memutuskan menambah stimulus untuk menyorong kinerja perekonomian yang terpukul pandemi virus corona.
Singapura Tambah Anggaran Stimulus, Ekonomi Terseok-seok, Dampak Virus Corona Cukup Parah
TRIBUNBATAM.d - Singapura, negara tetangga Kepulauan Riau (Kepri) benar-benar terjungkal karena corona.
Pekan lalu Singapura mengumumkan pertumbuhan ekonomi mereka minus 13,2 persen (yoy) pada kuartal II 2020.
Berdasarkan data statistik pemerintah kinerja tersebut merupakan yang terburuk sepanjang sejarah.
Singapura saat ini memutuskan menambah stimulus untuk menyorong kinerja perekonomian yang terpukul pandemi virus corona.
• Singapura Catatkan Nol Kasus Komunal untuk Kali Pertama dalam 75 Hari
• Demi Tingkatkan Pengawasan Physical Distancing, Singapura Menguji Penggunaan Drone
Dikutip dari CNBC, Selasa (18/8/2020) Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Heng Swee Keat mengatakan, Singapura menambah anggaran untuk stimulus sebesar 5,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 85,26 triliun.
"Dampak terhadap perekonomian telah cukup parah," ujar Heng yang juga mengoordinasi kebijakan perekonomian, Senin (17/8/2020).

Dia menyebutkan kondisi perekonomian global saat ini masih sangat lemah, dan proses pemulihan akan sangat bergantung pada bagaimana negara-negara mampu menekan angka penyebaran virus.
Sebelumnya Singapura sempat melaporkan kontraksi kinerja perekonomian yang terburuk di Asia pada semester I tahun ini.
Perekonomian Singapura yang sangat terbuka dan sangat bergantung pada kegiatan perdagangan mengalami hantaman saat pandemi akibat kebijakan lockdown yang diterapkan hampir seluruh negara di dunia.
• Perekonomian Turun Tajam, Singapura Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2020 hingga Minus 7 Persen
Pemerintah pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi akan terkontraksi di kisaran 5 persen hingga 7 persen sepanjang 2020.
Adapun dengan tambahan anggaran tersebut, pemerintah bakal memperpanjang beberapa program stimulus yang saat ini sudah berjalan.
Beberapa di antaranya yakni perpanjangan kebijakan subsidi gaji hingga Maret 2021.
Besaran subsidi yang diterima oleh perusahaan tergantung pada proyeksi pemulihan masing-masing sektor.
Tambahan stimulus untuk industri penerbangan sebesar 136,5 juta dollar AS, serta bantuan langsung tunai untuk pekerja Singapura yang tidak bekerja atau mengalami pemangkasan penerimaan hingga pekerja berbayaran rendah.