Amerika Serikat Sebut Korea Utara Menyimpan 60 Bom Nuklir, 2.500 Sampai 5.000 Ton Senjata Kimia

Korea Utara diyakini menyimpan 60 bom nuklir di negaranya. Pernyataan ini dikeluarkan langsung oleh militer Amerika Serikat ( AS) pada sebuah laporan.

AFP/KCNA VIA KNS/STR
Korea Utara diyakini simpan 60 bom nuklir. 

"Tujuan dari pengujian lima skenario tersebut adalah untuk menunjukkan tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh Korea Selatan, Amerika Serikat dan sekutu mereka jika Korea Utara melakukan serangan dengan artileri konvensional yang mereka miliki," kata laporan itu sepert yang diwartakan oleh Yonhap.

"Jika Korea Utara menyatakan akan melakukan serangan, maka Korea Selatan. Amerika Serikat dan aliansinya harus menghentikannya sekaligus menghindari adanya eskalasi konflik," lanjut laporan RAND Corporation.

Dikatakan oleh RAND Corporation, pengujian ini menjadi catatan penting bagi semua aktor negara yang terkait dengan konflik di Semenanjung Korea.

Sehingga aksi provokasi bisa diturunkan dan dapat menghindari konflik yang mengarag pada serangan militer.

"Jika serangan militer terjadi, imbasnya akan sangat mahal dan berdarah," tegas RAND Corporation.

Korea Utara Terapkan Aturan Berlapis Untuk Cegah Pembelot, Wajib Tandatangani Dokumen Khusus

Dugaan kasus virus Corona atau Covid-19 untuk pertama kalinya dilaporkan oleh Korea Utara.

Kasus tersebut berasal dari pembelot yang kabur dari Korea Selatan ke negaranya.

Bersamaan dengan itu, Korea Utara dilaporkan menerapkan aturan berlapis bagi warganya.

Tentunya untuk mencegah adanya pembelot ke negara tetangga.

Dalam laporan yang beredar, warga harus menandatangani sebuah dokumen yang menekankan "mereka tak bakal membelot" jika bepergian ke China.

Selain itu, warga Korea Utara juga diharuskan menunjukkan dokumen yang dibubuhi cap jari, dan konfirmasi mereka tidak akan kabur.

Aturan berlapis itu, yabg dilaporkan diterapkan pada awal Juli, menyebabkan gangguan besar bagi 25 juta orang yang hendak pergi bekerja atau menghadiri pernikahan.

Kepada Radio Free Asia, warga yang mengaku tinggal di Provinsi Hamgyong Utara menceritakan betapa rumitnya aturan mencegah pembelot tersebut.

Kepada petugas pemeriksaan, masyarakat harus mengucapkan janji mereka tak akan membelot seraya menunjukkan sertifikat kewarganegaraan dan referensi karakter.

"Membubuhkan cap jari sebenarnya bukan hal sulit. Tapi sangat merepotkan mengingat masih ada dokumen tamabahn yang harus ditunjukkan," jelasnya.

Warga anonim itu mengungkapkan, orang-orang merasa resah karena setiap kali mereka ke perbatasan, mereka diperlakukan seperti calon pembelot.

Dilansir Daily Mirror Jumat (31/7/2020), aturan itu merupakan respons Pyongyang setelah pamflet propaganda melawan mereka diterbangkan dari Korea Selatan.

Merujuk kepada laporan yang ada, sejumlah warga mengeluh mereka jadi melewatkan banyak acara penting karena tidak siap dengan dokumen yang dibutuhkan.

Seperti salah satu warga di Provinsi Ryanggang, dekat perbatasan China, mengisahkan dia harus menyertakan tak hanya kartu identitas.

Tetapi juga lima sertifikat berbeda dan pernyataan tertulis mengenai janji tak bakal kabur ketika berada di pos pemeriksaan.

Jika ada yang sampai kabur, maka kerabat mereka akan jadi obyek hukuman pemerintah Korea Utara. Termasuk ancaman diasingkan.

Pada awal Juli, setidaknya ada 30 keluarga di negara komunis tersebut yang diasingkan setelah kerabat mereka menghilang saat bekerja di perbatasan.

Kabar itu muncul setelah Korut memberlakukan aturan pencegahan virus corona, dengan pemindaian wilayah dan penyediaan alat pelindung diri digelar.

Pada dua pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un mengumumkan status darurat setelah seorang pembelot terinfeksi virus corona ketika kembali.

Si pembangkang disebutkan kabur melalui Zona Demiliterisasi (DMZ) pada 2017, dan kembali pulang dengan menyelinap di pipa pembuangan dan berenang.

(*)

HUT ke-75 RI, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Beri Ucapan Selamat, Kata-kata Pujiannya Jadi Sorotan

Akibat Pandemi dan Badai Jangmi, 60 Persen Warga Korea Utara Alami Krisis Pangan

Takut Covid-19 Kembali Menyebar di Korea Utara, Kim Jong Un Tolak Bantuan Internasional

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara Diyakini Simpan 60 Bom Nuklir".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved