Cerita Petugas Pemadam Kebakaran Kantor Kejagung, Sempat Sesak Nafas Karena Asap Tebal

TRIBUNBATAM.id |KEBAYORAN BARU - Perjuangan petugas Pemadam kebakaran yang berjibaku memadamkan api di Kantor Kejakasaan Agung (Kejagung) menarik untuk dibahas.

Pasalnya, selama melawan si Jago merah, ia sempat sesk napasa karena asap yang begitu tebalnya.

Kobaran api di gedung utama Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, memang sudah berhasil dipadamkan.

• Ayah di Padang Cabuli Anak Kandungnya Sendiri, Ibunya Diam Karena Takut Dicerai Suami

• Rahma Azhari Lahirkan Anak Pertama di Amerika, Paris Chong Kini Miliki Seorang Putri

• Dapat Kejutan Ulang Tahun dari Amanda Caesa, Maia Estianty Sindir Dul Jaelani: Kapan Nembaknya?

Namun, bukan berarti ratusan personel Pemadam Kebakaran bisa segera meninggalkan lokasi.

Sebab, masih ada upaya pendinginan yang harus dilakukan. Prosesnya tak kalah sulit dibandingkan memadamkan api.

Bahkan, sejumlah petugas Damkar tampak kewalahan saat melakukan upaya pendinginan.

Salah satunya adalah Rizki. Ia berjalan tertatih ketika keluar dari gedung yang terbakar.

Tak berselang lama, Rizki tergeletak di samping mobil Damkar yang terparkir di depan gedung Kejaksaan Agung.

Seorang rekannya bernama Dera kemudian mencoba membangunkan Rizki untuk bersandar di mobil Damkar.

• Link Live Streaming Trans7 MotoGP Styria, Pol Espargaro Start Paling Depan, Valentino Rossi No 14

• Culik Sapi dan Semebelih di Tempat, Begini Kekejaman Pelaku Hingga Pemiliknya Histris

"Keram ini kaki," kata Rizki kepada TribunJakarta.com di lokasi, Minggu (23/8/2020).

Rizki lalu mencoba menghela napas secara perlahan sembari menyiram air mineral dari botol yang dipegangnya.

Ia pun sedikit bercerita tentang kondisi di dalam gedung utama Kejaksaan Agung.

Menurutnya, api memang sudah berhasil dipadamkan. Namun, mayoritas ruangan yang tebakar masih dipenuhi asap.

"Asap itu kadang lebih parah dari api. Makanya agak sulit buat bernapas walaupun sudah pakai masker," ujar dia.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan kendala yang dihadapi pihaknya saat memadamkan api di gedung utama Kejaksaan Agung RI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Proses pemadaman api di gedung utama Kejaksaan Agung membutuhkan waktu sekitar 12 jam.

Menurut Satriadi, struktur bangunan di gedung utama Kejaksaan Agung mudah terbakar.

"Karena memang struktur bangunan mudah terbakar dan memang ada perambatan," kata Satriadi saat ditemui di lokasi, Minggu (23/8/2020).

Selain itu, lanjut Satriadi, bangunan gedung utama Kejaksaan Agung terbilang cukup luas dan terkoneksi antarlantai.

"Itu yang mengakibatkan mudahnya perambatan api keenam lantai," ujar dia.

Saat ini, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri sudah berada di lokasi.

Tim Puslabfor Polri yang berjumlah lima orang memasuki gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar sekira pukul 09.00.

Mereka juga didampingi sejumlah petugas Pemadam Kebakaran.

"Dari Puslabfor sudah ada di dalam," tutur Satriadi.

Pantauan TribunJakarta.com, gedung utama Kejaksaan Agung, baik sayap kanan maupun kiri, hangus terbakar.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, tampak depan gedung utama Kejaksaan Agung terlihat menghitam.

Lambang Kejaksaan Agung berwarna kuning dan hijau yang terpasang di bagian tengah gedung turut terbakar.

Kebakaran hebat di gedung Kejaksaan Agung terjadi sejak Sabtu (22/8/2020) sekitar pukul 19.10 WIB.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Perjuangan Petugas Damkar di Gedung Kejaksaan Agung: Kaki Keram hingga Kesulitan Bernapas