ANAMBAS TERKINI
PRIHATIN, KPPAD Anambas Dampingi Anak 10 Tahun Diduga Dicabuli Kakek, Sepupu dan Keponakan Kandung
Pelaku dari dugaan pencabulan anak di bawah umur itu merupakan kakek, sepupu dan keponakan korban.
Dia juga mengaku sering berfantasi, itulah mengapa hal ini sangat berdampak sekali pada psikis sang anak.
Sementara untuk pelaku anak kan pakai sistem peradilan di luar persidangan. Jadi diselesaikan dengan cara di luar persidangan.
Kasus Dugaan Pencabulan Anak di Bawah Umur di Desa Kiabu
Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Belum selesai kasus yang menimpa seorang anak berumur 9 tahun berinisial Rs di Pulau Jemaja yang diduga menjadi korban pencabulan.
Kini kasus dugaan pencabulan sedang ditangani Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Kepulauan Anambas.
Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Anambas, Yessi Susilawati mengungkapkan bahwa beberapa hari ini ia baru saja menangani tindak pencabulan di Desa Kiabu, Kecamatan Siantan Selatan.
Dua anak di bawah umur itu diduga menjadi korban pencabulan oleh pria berinisial PK yang berumur 40 tahun.
"Kemarin kami baru ke Desa Kiabu. Di sana ada dugaan tindak pencabulan anak usia 3 tahun dan 4 tahun. Pelakunya diduga satu orang yang sama," ujar Yessi kepada TribunBatam.id, Senin (24/8/2020).
Ia mengungkapkan, dari penuturan orang tua korban, hasil visum menunjukkan terdapat alat vital anaknya mengalami luka lecet.
Keluarga korban diketahui sudah membuat laporan ke polisi. Hanya saja karena minimnya alat bukti, kasus ini masih dalam proses.
"Saat ini kasusnya masih diproses polisi. Kami mendapat informasi jika bapak itu telah tidak berada di Desa Kiabu. Kami berharap, semoga kasus ini bisa menemui titik terang," ungkapnya.
Komisioner KPPAD Kabupaten Kepulauan Anambas lainnya, Rizka Pratiwi mengungkapkan, korban yang berumur 3 tahun sempat bercerita bahwa dirinya sudah ditiduri oleh PK yang ia panggil dengan sebutan Ayah.
Kepada Rizka, bocah perempuan ini mengaku diajak tidur oleh PK. Orang tua korban yang mengetahui kondisi anaknya itu lantas membawa ke Puskesmas utuk memeriksakan alat vital anaknya.
"Anak ini mengaku ke saya kalau dia ditiduri oleh Ayah katanya. saya tanya kenapa, dia bilang alat vitalnya sakit, diajak tidur sama ayah.
Di situlah orang tua korban langsung memeriksakan vital anaknya ke puskemas terdekat. Sayangnya hasil visum tidak terdeteksi karna sudah terlalu lama. Orang tua korban juga tidak sempat foto saat itu," tutur Rizka.(TribunBatam.id/Rahma Tika)