Kisah Kapolres Tanjab Barat Guntur Saputro Jadi Petugas Dadakan Pemakaman Jenazah Covid-19

Kapolres Tanjab Barat Guntur Saputro tak pernah membayangkan dirinya menjadi petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19.

(Kompas.com/Suwandi)
Kapolres Tanjab Barat, Guntur Saputro saat memimpin pemakanan sesuai prosedur Covid 19 

Editor: Agus Tri Harsanto

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kapolres Tanjab Barat Guntur Saputro tak pernah membayangkan dirinya menjadi petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Namun ia harus melakukan hal itu meski dadakan tanpa persiapan dan belum pernah dia lakukan selama hidupnya.

"Ya, jenazah sudah terlambat pemakamannya sampai dua jam. Saya tahu risikonya besar, tapi kita harus bertindak cepat, jangan sampai jenazah terlalu lama dikuburnya," kata Guntur saat ditelepon Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Pada awalnya, Guntur mengaku diminta untuk mengawal prosesi pemakaman sesuai standar Covid-19 oleh Direktur RSUD KH Daud Arif.

Pasalnya pasien reaktif hasil rapid test berinisial MR (35) itu meninggal dan akan dimakamkan sesuai protokol Covid-19 di Tanjab Barat.

5 Petugas Medis Terpapar Corona, Kini Puskesmas Sambau Batam Tutup 14 Hari

Namun dia melihat kejanggalan, petugas pemakaman belum ada. Bukan hanya petugas, tetapi alat pelindung diri (APD) juga tidak ada di lokasi.

"Sementara kuburan telah digali dan jenazah sudah berada di tempat pemakaman," kata Guntur saat dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (31/8/2020).

Kondisi ini membuat Kapolres prihatin.

Maka dia langsung turun ke lokasi dan menghubungi kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD), kemudian Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pemakaman (Perkim).

"Mereka bilang petugasnya ada. Tapi di lapangan, itu belum ada apa-apa. Saya pun akhirnya telepon pihak Dinas Kesehatan," kata Guntur menjelaskan.

Namun yang dikirim ke lokasi hanya APD, beserta dua orang petugas puskesmas dan dua orang tenaga perawat.

Sedangkan petugas makam tidak tahu caranya.

Melihat kondisi jenazah yang pemakamannya tertunda sampai dua jam, Guntur pun turun tangan menjadi relawan petugas pemakaman.

"Memang ada risiko. Tapi ini sudah jadi tugas saya selaku bagian dari Satgas Penanganan Covid-19 di Tanjab Barat," kata Guntur menegaskan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved