Jangan Dianggap Remeh, Ada 6 Bahaya yang Mengintai Kesehatan Tubuh saat Makan Berdiri
Risiko makan sambil berdiri tak bisa dianggap remeh, efeknya berdampak buruk pada kesehatan, masih mau makan sambil berdiri?
Sebaliknya, makan sambil duduk lebih cenderung mengurangi kecepatan makan, sehingga berpotensi mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi ke tingkat yang lebih besar.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan lebih lambat dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang, yang keduanya dapat mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi selama makan.
Kondisi ini dapat menghasilkan hingga 88 lebih sedikit kalori yang dimakan per makanan.
Dengan demikian, makan sambil duduk pada gilirannya dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas hingga diabetes mellitus.
2. Merasa lebih lapar
Tubuh Anda memiliki beberapa cara berbeda untuk menentukan apakah Anda lapar atau kenyang.
Salah satunya adalah merasakan berapa banyak makanan yang ada di perut.
Sejauh mana perut Anda meregang setelah makan dapat memberi tahu otak Anda apakah Anda sudah cukup makan atau belum.
Semakin perut Anda meregang dan semakin lama tetap kenyang, semakin kecil kemungkinan Anda merasa lapar.
Itulah mengapa makanan yang dicerna dengan cepat, seperti karbohidrat olahan, cenderung membuat Anda merasa lebih lapar daripada makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, seperti serat dan protein.
• Pendaki Gunung Nekat Petik Bunga Edelweis, Langsung Kena Tegur
Meskipun tidak banyak perbedaan kecepatan pencernaan antara makan sambil duduk atau berdiri, perbedaannya menjadi signifikan jika Anda memperhitungkan pergerakan.
Bergerak segera setelah makan menyebabkan perut Anda kosong dan usus Anda mencerna makanan hingga 30 persen lebih cepat.
Penelitian telah mengaitkan pengosongan perut yang lebih cepat dengan peningkatan perasaan lapar setelah makan.
Dengan demikian, mereka yang makan sambil berdiri dan berjalan mungkin akan merasa lebih lapar setelah makan daripada mereka yang duduk.
Rasa lapar ini dapat mendorong Anda untuk selalu makan dan makan berlebih yang pada gilirannya bisa meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes.
3. Tersedak