Cerita Haru Pasutri Diusir Dari Kontrakan Karena Tak Sanggup Bayar, Kini Tinggal di Gerobak Sampah
Sepasang suami istri di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa tinggal di gerobak sampah karena tidak memiliki tempat tinggal.
Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.
Setiap bulannya Andika membayar indekos Rp 350.000.
Namun dia belum punya uang cukup pada Agustus sehingga belum bisa bayar.
Andika tinggal di indekos itu sejak Februari 2020.
Saat tinggal di gerobak, istrinya tidak bisa memasak.
Akibatnya, pasangan ini harus membeli nasi bungkus setiap hari.
Jika uang mencukupi Andika membeli dua bungkus nasi.
Jika tak cukup, maka hanya satu bungkus makan berdua bersama istrinya.
“Kalau bayi masih minum air susu ibu (ASI).
Hanya kasihan saat hujan sering kedinginan,” jelasnya.
Selama dua pekan, sejak Jumat (21/8/2020) lalu pasangan ini bertahan hidup di gerobak sampah.
Hingga, Kamis (3/9/2020) malam seorang warga yang menemui pasangan ini mengunggah fotonya di media sosial hingga viral.
Dini hari sekitar 01.00 Wita, tim relawan di Kota Samarinda langsung menuju lokasi dan mengevakuasi pasangan ini bersama bayinya ke rumah singgah di Jalan dr Soetomo, Gang 4.
Kompas.com menemui pasangan ini di rumah singgah Kamis sore.
Bayi laki-laki mungil ini sedang terbaring sudah beralaskan kasur empuk dan selimut.