Cerita Haru Pasutri Diusir Dari Kontrakan Karena Tak Sanggup Bayar, Kini Tinggal di Gerobak Sampah
Sepasang suami istri di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa tinggal di gerobak sampah karena tidak memiliki tempat tinggal.
Andika dan istri duduk di samping bayinya tampak lesuh.
Tatapan mata keduanya kosong.
“Waktu kami temui mereka di lokasi, ayahnya diluar sedang ibu sama bayinya di dalam gerobak.
Langsung kami bawa ke sini (rumah singgah),” ungkap Koordinator Relawan Sedekah Mandiri Samarinda, Arisna Setiawati.
Tiba di rumah singgah, Arisna bersama rekannya mencari selimut dan perlengkapan lainnya untuk sang bayi.
Selanjutnya untuk sementara waktu pasangan suami istri ini tinggal di rumah singgah.
“Di rumah ini memang disiapkan oleh relawan untuk tempat tinggal mereka yang terlantar,” tutur Arisna.
Selanjutnya, kata Arisna, pihaknya siap mendatangi pemilik indekos dan berencana melunasi tunggakan indekosnya.
Pernah Gadai Ponsel di Klinik untuk Biaya Kelahiran Bayi
Jelang kelahiran anaknya pada pertengahan Juli 2020, Andika tak punya uang cukup untuk proses persalinan istrinya.
Namun dirinya nekat membawa istri yang tengah hamil tua ke sebuah klinik persalinan di Kota Samarinda.
“Saya gadai HP (handphone) di klinik itu karena tak punya uang,” ungkap Andika.
Tepat 21 Juli 2020, istri Andika melahirkan bayi laki-laki dengan berat tiga kilogram.
Arisna mengatakan hutang persalinan sudah dibayar setelah pihaknya mendapat donator, Kamis.
“Total Rp 2,1 juta kami sudah bayar ke klinik itu.