Korea Utara Gelar Latihan Parade Militer di Tengah Pandemi, Kumpulkan Tentara Berskala Besar
Korea Utara ( Korut) tetap menggelar latihan parade militer di tengah pandemi Covid-19. Korea Utara diketahui tengah memberlakukan pembatasan sosial.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, PYONGYANG - Korea Utara ( Korut) tetap menggelar latihan parade militer di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Para tentara dan kendaraan militer berskala besar dikabarkan ikut bergabung.
Korea Utara diketahui tengah memberlakukan pembatasan sosial akibat pandemi ini.
Citra satelit dari latihan itu dirilis oleh sebuah lembagai think tank yang berbasis di Amerika Serikat (AS), 38 North, sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (2/9/2020).
38 North merupakan lembaga think tank yang memiliki speliasiasi Korea Utara.
Foto dari lembaga itu menunjukkan formasi pasukan dan kendaraan di Lapangan Latihan Parade Mirim, di pinggiran Pyongyang pada Senin, (31/8/2020).
• Topan Bavi Melanda Korea Utara, Kim Jong Un Ungkap Hanya Menyebabkan Kerusakan Kecil
“Korea Utara diperkirakan akan mengadakan parade militer berskala besar pada 10 Oktober tahun ini untuk menandai ulang tahun ke-75 Partai Buruh Korea,” kata laporan 38 North.
Fasilitas Mirim secara teratur digunakan untuk latihan para tentara yang berparade dengan gaya khusus ala Korut.
Sedangkan parade militer Korut biasanya dilangsungkan di Alun-alun Kim Il Sung yang disaksikan oleh pejabat tinggi Korut, termasuk Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un.
Tanggal 10 Oktober diperkirakan akan menjadi hari libur besar bagi Korut.
Namun persiapan dan latihan parade militer sepertinya telah ditunda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
38 North memprediksi penundaan latihan dan persiapan kemungkinan karena penerapan pembatasan Covid-19 atau cuaca buruk baru-baru ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, Korut tampaknya telah membangun sekitar 100 garasi permanen di fasilitas Mirim.
Sehingga hampir tidak mungkin untuk mengamati kendaraan apa yang mungkin terlibat dalam latihan parade.
“Konon, banyak jejak ban di area beton baru di garasi menunjukkan aktivitas berat telah terjadi di dalam dan sekitar garasi,” sambung 38 North.
Korut memanfaatkan parade semacam itu untuk memamerkan persenjataan rudal balistiknya yang terus berkembang.
Tetapi sejak putaran diplomasi internasional yang dimulai pada 2018, rudal semacam itu belum ditampilkan.
Korut menyatakan tidak memiliki kasus virus Corona terkonfirmasi namun telah memberlakukan penutupan perbatasan.
Negeri tersebut juga menerapkan pembatasan sosial yang ketat dan karantina dalam jangka waktu yang lama untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus Corona.
Jika Bukan Karena Kepemimpinannya, Trump Sebut AS Bakal Perang dengan Korea Utara
Donald Trump kembali menjadi sorotan lewat pengakuannya.
Presiden Amerika Serikat ( AS) itu mengklaim jika bukan karena kepemimpinannya, saat ini mereka sudah terlibat perang dengan Korea Utara ( Korut).
Lantas atas dasar apa Trump mengklaim pernyataan ini?
Presiden dari Partai Republik itu menyampaikannya sembari menyebut hubungannya dengan Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un.
"Kita bisa saja perang jika dipegang Hillary Clinton. Kita bisa saja perang jika dipegang oleh Barack Obama," ucap Presiden Trump.
Pemimpin ke-45 AS itu merujuk kepada mantan Presiden Barack Obama, dan eks menteri luar negeri sekaligus rivalnya di Pilpres AS 2016, Hillary Clinton.
Pernyataannya merespons tudingan yang dilayangkan Partai Demokrat, bahwa dia memilih berkawan dengan "para pencuri" seperti Korea Utara.
Dilansir Yonhap Jumat (21/8/2020), Trump dan Kim Jong Un sudah tiga kali bertemu, yakni di Juni 2018 serta Februari tahun lalu.
Upaya denuklirisasi Semenanjung Korea langsung terhenti buntut kolapsnya perundingan dua negara di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019.
Kolapsnya perundingan ditengarai oleh beda persepsi antara AS dengan Pyongyang mengenai denuklirisasi yang dibutuhkan untuk mencabut sanksi.
Presiden yang juga taipan real estate tersebut menyatakan, jika bukan karena dirinya, maka Washington bisa terlibat konflik lebih besar dengan Korut.
Dia menuturkan ketika pertama kali bertemu Kim Jong Un, Obama menyatakan bahwa keputusan itu merupakan masalah terbesar AS.
"Kami bisa saja mempunyai masalah yang lebih besar. Kami tentu akan terlibat perang. Saya bisa mengatakan itu pada Anda," kata dia di Pennsylvania.
Dia mengungkapkan ketika pertama kali bertemu Kim, banyak kalangan mengatakan bahwa dia melakukan keputusan yang buruk.
Tetapi, dalam pandangannya, pertemuannya dengan Kim berbuntut positif. "Ini adalah pertemuan yang bagus. Bukannya tak ada yang buruk. Tapi sekarang baik-baik saja," jelasnya.
Lebih lanjut, Trump mengklaim bahwa pemerintahannya menangani pandemi virus Corona jauh lebih baik dibanding negara lain di dunia.
Dia kemudian menyoroti lonjakan kasus di Korea Selatan dan Selandia Baru. "Sudah berakhir. Mereka mengalami lonjakan kasus," ujar dia.
Viral Video Melania Tak Mau Digandeng Donald Trump, Timbulkan Spekulasi Warganet
Media sosial tengah digemparkan dengan sebuah video terkait Melania Trump.
Ibu Negara Amerika Serikat ( AS) itu tampak tak mau digandeng oleh suaminya, Donald Trump.
Keduanya diketahui tengah turun dari pesawat Air Force One.
Video yang viral di media sosial itu menunjukkan wanita berusia 50 tahun tersebut menuruni tangga dari pesawat kepresidenan.
Ia mengenakan sepatu hak tinggi sambil mencoba menahan bajunya dari terpaan angin kencang.
Meski begitu, keengganan Melania digandeng Trump memunculkan spekulasi tersendiri.
Sang Presiden sempat melakukan upaya kedua untuk menggandeng tangan istrinya, yang kembali gagal dan akhirnya beralih memegangi punggung Melania.
Para pengguna Twitter mengemukakan opini-opini mereka mengenai kejadian itu.
Salah satu netizen yang dikutip Sky News, Senin (17/8/2020), menulis, "Bukan apa-apa. Dia hanya tidak mau disentuh olehnya (Trump)."
Lalu warganet lain menulis, "Atau dia mencoba menjaga bajunya tidak tertiup angin."
Pasangan itu bepergian dengan putra mereka yang berusia 14 tahun, Barron, dan baru tiba di Washington DC setelah terbang dari New Jersey.
Ini bukan kali pertama Ibu Negara menolak digandeng tangannya oleh Trump di depan umum.
Sebelumnya, mantan model itu menarik tangannya dari tangan suaminya saat menghadiri Kejuaraan Sepak Bola Universitas di New Orleans pada Januari.
Kala itu mereka berdiri di lapangan lalu menyanyikan lagu kebangsaan AS.
Trump dan keluarganya kembali ke ibu kota pada Minggu (16/8/2020), setelah Robert Trump yang merupakan adik Donald Trump meninggal pada Sabtu di rumah sakit New York City pada usia 71 tahun.
Sehari sebelum sang adik wafat, Presiden sempat menjenguknya di rumah sakit.
"Dia bukan hanya adik saya, dia adalah sahabat saya.
Dia akan sangat dirindukan, tetapi kita akan bertemu lagi."
Penyebab kematiannya belum diungkap ke publik, tetapi pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu dilaporkan telah dirawat setidaknya 10 hari pada Juni di unit perawatan intensif saraf di Rumah Sakit Mount Sinai, Manhattan.
(*)
• Berlangsung Sejak Februari, AS Sebut Peretas Korea Utara Makin Sering Bobol Bank di Dunia
• Sosok Kim Pyong II, yang Disebut-sebut Akan Menggantikan Kim Jong Un Pimpun Korea Utara
• Bagi Kekuasaan di Korea Utara ke Kim Yo Jong, Kim Jong Un Dikabarkan Dalam Keadaan Koma
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Pandemi virus Corona, Latihan Parade Militer Korut Jalan Terus".