BINTAN TERKINI

Kembali Masuk Bintan, Total 450 TKA China Bekerja di PT BAI

Sebanyak 145 tenaga kerja asing (TKA) asal China kembali masuk ke Bintan, pada Sabtu (5/9/2020).

KOMPAS.COM/HADI MAULANA
Ilustrasi / Sebanyak 29 Tenaga Kerja Asing (TKA) dari PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang sempat tertunda pemulanganya, akhirnya selesai dipulangkan semua. Sama seperti 10 TKA sebelumnya, ke 29 ini juga dipulangkan ke China melalui jalur Jakarta dan dari Bintan diterbangkan ke Jakarta melalui bandara Raja Haji Fisabililah (RHF) Tanjungpinang sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (3/3/2020) kemarin. 

Editor Danang Setiawan

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Sebanyak 145 tenaga kerja asing (TKA) asal China kembali masuk ke Bintan, pada Sabtu (5/9/2020). 

Dikutip Tribunbatam.id dari Kompas.com, tenaga kerja asing (TKA) asal China didatangkan untuk kebutuhan pembangunan kontruksi PLTU dan smelter dari PT Bintan Alumina Indonesia (PT BAI).

Dalam pemberitaan kompas berjudul Masuk Lagi, Kini Sudah 450 TKA China Bekerja di Bintan Kepri, hingga kini sudah 450 TKA China bekerja di PT BAI, Galang, Bintan.

"Pada Sabtu (5/9/2020) ada lagi 145 pekerja dari China masuk ke perusahaan kami sehingga menjadi sekitar 450 orang. Sama seperti pekerja asing lainnya, mereka menaati protokol kesehatan," kata Direktur Utama PT BAI, Santoni di Bintan dilansir dari Antara, Senin (7/9/2020).

Diungkapan Santoni, kondisi sekarang jauh lebih kondusif dibanding sebelumnya ketika tenaga kerja asal China bekerja di lokasi PT BAI.

37 TKA China Diusir Paksa dari Proyek PLTU Nagan Raya, Tak Miliki Izin Kerja

Terjawab 325 TKA China Bisa Masuk Bintan di Masa Pandemi COVID, Sudah Punya Izin, Mahasiswa Protes

Masyarakat sudah memahami bahwa para pekerja asing itu hanya sementara bekerja di perusahaan yang berstatus sebagai penanaman modal asing tersebut.

Sebanyak 450 orang warga negara asing asal China bekerja di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau ( Kepri).

Para pekerja asal China itu memiliki keahlian di berbagai bidang untuk membangun PLTU dan smelter di Galang Batang.

Pembangunan PLTU di lokasi perusahaan ditargetkan selesai pada November 2020, sedangkan pembangunan smelter pada Januari 2021 sudah beroperasi.

"Tanpa pekerja dari China tersebut, proses pembangunan terganggu," ucap Santoni.

Santoni menegaskan pekerja lokal diprioritaskan untuk bekerja di-PT BAI.

Saat ini sekitar 3 ribu pekerja dari Bintan dan daerah lainnya di Indonesia bekerja di perusahaan tersebut.

Komitmen untuk mengutamakan warga Bintan bekerja di-PT BAI juga dituangkan dalam nota kesepakatan dengan Bupati Bintan Apri Sujadi.

"Paling banyak warga Bintan yang bekerja di perusahaan kami," ucap dia.

Santoni menegaskan perusahaan yang dipimpinnya tetap menaati ketentuan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan, termasuk mempekerjakan warga asing.

"Kami tidak mungkin main-main karena perusahaan ini menanamkan modal di Bintan sebesar Rp20 triliun.

Jadi kami taati aturan agar seluruh kegiatan berjalan lancar," kata Santoni.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Indra Hidayat menyebut, ratusan TKA China tersebut merupakan tenaga ahli konstruksi yang akan bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia, Galang Batang.

"Mereka dikontrak selama enam bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi di PT BAI. Setelah selesai, langsung pulang ke negaranya. Perusahaan itu menargetkan mulai beroperasi tahun 2021," ungkap Indra Hidayat.

Indra pun sudah memastikan kelengkapan semua dokumen keimigrasian TKA China itu, meliputi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA), Kartu Izin Tinggal Terbatas/ Tetap (KITAS), termasuk bukti hasil tes usap Covid-19 dari negara asal.

"Kami sudah terima hard copy maupun soft copy dokumen keimigrasian mereka," imbuh dia.

Setelah sampai di PT BAI, kata dia, TKA China itu bakal dikarantina di wisma milik perusahaan selama 14 hari dengan diawasi secara ketat oleh Satuan Gugus Tugas Covid-19.

"Jika selama 14 tidak ada gejala Covid-19, mereka langsung bekerja. Kalau ada gejala, langsung swab," tutur Indra.

TKA China tersebut masuk ke wilayah Pulau Bintan, Kepulauan Riau, melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang menggunakan pesawat Qinqdao Airlines.

Selain itu terdapat 27 tenaga kerja lokal yang ikut pulang bersama dengan rombongan TKA China tersebut.

Mereka sebelumnya telah mengikuti pelatihan tenaga kerja di China.

37 TKA China Dipaksa Keluar

Tim Kemenaker turun dan memeriksa langsung terkait heboh pemberitaan di media massa terkait kedatangan 39 TKA China di wilayah Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, Aceh.

Tim Kemenaker turun ke Nagan Raya pada Rabu (2/9/2020) setelah mendapati informasi terkait 39 TKA China yang kedapatan bekerja di lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4 Nagan Raya.

Hasil dari sidak tersebut, 37 TKA China dipaksa keluar dari tempat mereka atau dari proyek PLTU Nagan Raya karena tidak bisa menunjukkan izin kerja kepada petugas.

Sedangkan dua pekerja lain yang mengantongi izin kerja dibolehkan tinggal di Nagan dengan catatan untuk sementara melakukan isolasi di komplek PLTU tersebut.

Tim Kemenaker itu beranggotakan J Erikson P Sinambela SH MH, M Rizki Nasution SH, Dede Supriyatna SE dan Hamzah SH. Keberadaan tim ini di Nagan untuk memeriksa kelengkapan dokumen kerja milik 39 TKA asal Cina yang tiba pada Jumat (28/8/2020) pekan lalu.

 Terjawab 325 TKA China Bisa Masuk Bintan di Masa Pandemi COVID, Sudah Punya Izin, Mahasiswa Protes

 Dapat Izin dari Kementerian, 325 TKA China Akan Jadi Tenaga Ahli & Konsultan di Bintan

Pelaksanaan rapid test TKA China di PLTU 3-4 Nagan Raya, Sabtu (29/8/2020).
Pelaksanaan rapid test TKA China di PLTU 3-4 Nagan Raya, Sabtu (29/8/2020). (Dok Gugus Tugas)

Pertemuan membahas soal TKA Cina sempat a lot. Sebab, pihak perusahaan yang mendatangkan mereka beralasan bahwa pandemi Covid-19 dan ditolak warga bila pekerja asing berada di luar PLTU.

Sehingga mereka meminta mengisolasi sementara TKA asal China tersebut di kompleks PLTU, kawasan Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir.

Akhirnya, pada Kamis (3/9/2020) siang, Tim Binwas Kemenaker RI mengeluarkan rekomendasi bahwa 37 dari 39 TKA asal Cina itu harus dikeluarkan dari kompleks proyek PLTU 3-4 karena belum mengantong izin kerja.

 325 TKA CHINA MASUK BINTAN, Tenaga Ahli PT BAI hingga 3 Desember 2020, Perizinan dari Kementerian

 500 TKA China Akan Datang Akhir Juni 2020, Jubir Luhut: Mereka Dibutuhkan untuk Bangun Smelter

Sedangkan dua pekerja lain yang mengantongi izin kerja dibolehkan tinggal di Nagan dengan catatan untuk sementara melakukan isolasi di komplek PLTU tersebut.

Pekerja tersebut baru dibenarkan kembali ke proyek PLTU setelah mereka mengantongi izin kerja. Sebab, hingga saat ini TKA China tersebut hanya mengantongi izin/visa kunjungan ke Indonesia.

Menjelang sore kemarin, ke 37 pekerja tersebut ke luar dari PLTU dan dibawa ke Banda Aceh menggunakan sejumlah mobil penumpang. Sebab, keberadaan mereka di Nagan Raya ditolak oleh masyarakat karena khawatir terpapar Covid-19.

Kadisnakertrans Nagan Raya, Rahmattullah, yang dikonfirmasi Serambi, mengatakan, Tim Binwas Kemenaker tiba di Nagan Raya melalui Bandara Cut Nyak Dhien pada Rabu (2/9/2020).

Kemudian langsung menuju ke lokasi proyek PLTU 3-4 untuk melakukan sidak dengan didampingi oleh pihaknya. Hasil pemeriksaan tersebut, ternyata 37 TKA asal China yang sedang melakukan karantina di kompleks PLTU 3-4, tak memiliki izin kerja.

Kehadiran tim Binwas Kemenaker ke Nagan Raya, sebagai wujud dari tanggung jawab mereka dalam mengawasi TKA. Sebab, kewenangan pengawasan dan penindakan TKA ada pada Disnakermobduk Aceh dan Kementerian Ketenagakerjaan.

"Kita di kabupaten hanya pembinaan, pemantauan, dan koordinasi saja," kata Rahmatullah.

Pelepasan 37 TKA Cina dari kompleks proyek PLTU tersebut turut disaksikan pejabat dari Kemenaker, Kadisnakertrans, kepolisian, kejaksaan, Kodim, dan Muspika Kuala Pesisir.

"Menurut keterangan perusahaan yang mendatangkan mereka, TKA China tersebut dibawa ke Banda Aceh," ujarnya.

Seperti diketahui, puluhan TKA asal China yang didatangkan untuk bekerja membangun PLTU 3-4 tiba di Nagan Raya pada Jumat (28/8/2020) pukul 11.30 WIB.

Mereka terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Kualanamu Medan dan selanjutnya ke Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya. Saat tiba di Nagan, mereka menggunakan pesawat Wings Air. (riz)

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masuk Lagi, Kini Sudah 450 TKA China Bekerja di Bintan Kepri

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved