Beda Surat Syafii Maarif dan Budi Hartono ke Jokowi, Buya: Batin Saya Menjerit Pak Presiden

Syafii Maarif dan Bos Djarum Budi Hartono mengirim surat kepada Presiden Jokowi penanganan Covid-19

DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com
Syafii Maarif. Kabar terbaru Buya Maarif mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai banyaknya dokter yang gugur saat tangani Covid-19 

Editor: Agus Tri Harsanto

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai Covid.

Surat itu dikirim oleh dua orang berpengaruh yakni Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif dan pengusaha sekaligus orang terkaya di Indonesia, Budi Hartono.

Surat Buya Maarif berisikan mengenai kematian dokter akibat Corona, sedangkan Budi Hartono menolak penerapan PSBB di Jakarta.

Seperti diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan PSBB Jakarta mulai besok, Senin (14/9/2020).

Buya Maarif mengaku batinnya menjerit dan terguncang melihat berita tentang banyaknya kematian para dokter.

"Yang Mulia, Presiden Republik Indonesia. Sebagai salah seorang yang tertua di negeri ini, batin saya menjerit dan goncang membaca berita kematian para dokter yang sudah berada pada angka 115 pagi ini plus tenaga medis yang juga wafat dalam jumlah besar pula," tulis Buya Maarif mengawali pesannya, yang dikutip Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

Ia meminta Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan untuk menolong para dokter yang banyak berguguran di tengah pandemi Covid-19.

PSBB Jakarta, Ini 6 Syarat Calon Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno Hatta yang Wajib Dipenuhi

Syafii Maarif
Syafii Maarif (DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Menurutnya, apabila hal tersebut terus-menerus terjadi, maka bangsa ini bisa oleng.

"Pak Presiden, mohon diperintahkan kepada Menteri Kesehatan dan jajarannya untuk berupaya semaksimal mungkin menolong nyawa para dokter ini," kata dia.

"Jika begini terus, bangsa ini bisa oleng karena kematian para dokter saban hari dalam tugas kemanusiaannya di garis paling depan. Terima kasih Pak Presiden," tulisnya.

Ketika Kompas.com mengonfirmasinya, salah satu staf Maarif Institute membenarkan pesan tersebut.

Ia mengatakan, Buya Maarif mengirimkan pesan tersebut hari ini, pukul 7.10 WIB.

Pesan tersebut pun telah dikirimkan ke Presiden Jokowi melalui pembantu dekatnya.

 "Beliau sudh dikirim ke Pak Jokowi via pembantu dekatnya. Saya dan beberapa orang dapat tembusannya. Mungkin ada yang men-share-nya di medsos juga sekarang," ujar dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved