Gara-gara Aksi Demo, Korea Selatan Kembali Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

Korea Selatan kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Hal itu terjadi saat demonstrasi politik memicu gelombang kedua.

via hai
Halte di Korea Selatan punya inovasi baru untuk tanggap covid-19 dengan menggunakan kecanggihan pintu halte yang sensitif bagi suhu badan tinggi. Korea Selatan hadapi lonjakan kasus virus Corona gara-gara aksi demo. 

Kondisi terbaru ini juga menandai lebih dari tiga minggu kasus harian baru virus Corona di Korea Selatan menunjukkan tiga digit angka.

Peningkatan yang terjadi membuat jumlah total infeksi Covid-19 yang telah terjadi di negara tersebut menjadi seanyak 17.399 kasus, dengan 309 kasus kematian.

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah menggunakan strategi penelusuran kontak dan pengujian yang luas untuk mengendalikan gelombang pertama wabah virus Corona.

Namun, negara ini kembali mengalami wabah dalam beberapa minggu terakhir, kebanyakan di daerah ibu kota Seoul dengan populasi yang padat dan wilayah sekitarnya.

Aturan

Diberitakan The Guardian, pemerintah Korea Selatan telah memberlakukan kembali aturan jarak fisik tingkat dua.

Selain itu, ada juga pembatasan pertemuan besar, larangan kegiatan atau pertemuan gereja tatap muka, serta penutupan klub malam, bar, karaoke, hingga tempat makan bufet.

Sejak Minggu (23/8/2020), pemerintah memperluas aturan ini ke daerah-daerah lain di negara tersebut.

Namun, di daerah selain Seoul, pedoman ini lebih menjadi rekomendasi, bukan kewajiban.

"Jika kita tidak mengendalikan penyebaran virus pada tahap awal, pandemi akan berkembang menjadi gelombang berskala besar. 
Bagi kami, tidak ada yang lebih penting daripada merespons Covid-19 ini," kata Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo, Sabtu (22/8/2020).

Sementara itu, Direktur Jenderal KCDC Jung Eun-Kyeong meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, kecuali untuk hal-hal yang sangat mendesak seperti bekerja atau mengunjungi dokter.

"Kami berada di ambang pandemi nasional dengan jumlah kasus baru yang meningkat di 17 wilayah di seluruh negeri," kata Jung pada Minggu (23/8/2020).

Otoritas kesehatan mengatakan, ada kemungkinan akan diterapkan aturan jarak fisik tingkat tiga, jika rata-rata peningkatan infeksi baru tidak melambat.

Pada aturan jarak fisik tingkat tiga, sekolah dan bisnis ditutup.

Aturan jarak fisik di Korea Selatan terdiri atas tiga tingkat, yaitu satu hingga tiga.

Tingkat 1 merupakan yang paling longgar dan tingkat tiga adalah yang paling dibatasi

"Jika kita meningkatkan aturan jarak sosial ke tingkat tiga, tentu akan berdampak pada kehidupan sehari-hari dan perekonomian masyarakat.

Untuk itu, kami mendorong Anda untuk menanggapi situasi ini dengan serius," kata Wakil Direktur KCDC, Kwon Jun-wook.

(*)

IU Berdonasi Untuk Tenaga Medis Selama Covid-19, Tuai Pujian dari Presiden Korea Selatan

Kasus Covid-19 di Korea Selatan Melonjak, Changmin TVXQ Putuskan Tunda Pernikahannya

Bintangi Film Korea Selatan The Swordsman, Joe Taslim Tampil Beda dengan Rambut Gondrong

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Selatan Hadapi Lonjakan Kasus Corona Gara-gara Aksi Demo".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved