Ilmuwan China Lari ke AS, Sebut Laboratorium Wuhan Ciptakan Corona Dikendalikan Pemerintah
Sejak akhir tahun 2019 silam hingga memasuki pertengahan 2020, China yang dianggap "biang kerok" corona belum ada memberikan penjelasan detail
Laporannya mengklaim SARS-CoV-2 menunjukkan ciri-ciri biologis tidak sesuai dengan virus yang ditularkan oleh hewan liar.
Sebelumnya indikasi awal mengatakan Covid-19 ditularkan dari pasar basah Wuhan.
Saat rumor itu menyebar, dikatakan virus itu ditularkan dari daging kelelawar ke manusia.
Namun, menurut Yan dan dua penelitinya, dia menolak spekulasi tersebut.

Hipotesis penelitian Yan mengatakan, "Dalam penelitian ini, kami mendeskripsikan bukti genetik, struktural, dan medis, yang jika dipertimbangkan bersama bertentangan dengan teori virus berasal dari alam."
"Virus itu berasal dari laboratorium Wuhan, dan dikendalikan oleh pemerintah China," katanya mengutip dari sumbernya.
• Tujuh Pasien Terkonfirmasi Virus Corona di Tanjungpinang Sembuh, Total 171 Orang
"Informasi tentang pasar basah hanyalah pengalihan saja, virus ini tidak berasal dari alam," terangnya.
LI mengatakan dia adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari tentang virus corona.
Dia diminta atasannya untuk menyelidiki kelompok kasus aneh mirip SARS, yang terjadi di Wuhan pada akhir 2019 lalu.
• Update Corona Dunia: Total 28,9 Juta Terpapar Covid-19, India & Prancis Catat Rekor Baru
Tetapi setelah mempresentasikan temuannya, Dr Li Meng-Yan atasannya menasihatinya, untuk melanjutkan penelitiannya dengan hati-hati dan tetap diam.
Namun, akademisi itu memilih untuk melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika Serikat, untuk meningkatkan kesadaran pandemi dan mencari keselamatan.
Meski demikian, banyak ilmuwan lain membantah temuan Dr Li Meng-Yan, Live Science secara definitif mengklaim, "SARS-CoV-2 bukan konstruksi laboratorium."

Komisi Nasional Kesehatan China, juga membantah dan mengatakan, "Tidak ada penundaan atau penutupan apa pun oleh pemerintah China."
"China telah melaporkan data virus dan informasi terkait secepat mungkin ke komunitas internasional," katanya.
• Biaya Isolasi Pasien Corona di Hotel, Sri Mulyani Kucurkan Rp 3,5 Triliun
Beijing membantah tuduhan itu, dan Inggris serta AS, tidak secara serius menganggapnya sebagai kemungkinan serius.
"Begitu kasusnya diidentifikasi di kota Wuhan, China segera bertindak untuk melakukan investigasi guna menghentikan penyebaran penyakit," katanya.
• Kasus Corona Terus Meningkat, RSBP Batam Ubah Ruangan Rawat Pasien Suspek untuk Pasien Terkonfirmasi
.
.
.
(*)
Sebagian materi dalam artikel ini telah tayang di Intisari Online