3 Warga Malaysia Tewas Akibat Keracunan Karbon Monoksida di Dalam Kendaraan, 1 Selamat

Sebuah kasus keracunan karbon monoksida terjadi di Malaysia dan telah menewaskan tiga orang pada Sabtu (19/9/2020). Berikut kronologinya.

TRIBUNBATAM.id/SON
ILUSTRASI - Tiga orang Malaysia tewas karena keracunan karbon monoksida di dalam kendaraan mereka. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, GEORGE TOWN - Sebuah kasus keracunan karbon monoksida terjadi di Malaysia dan telah menewaskan tiga orang pada Sabtu (19/9/2020).

Seorang mahasiswa farmasi berusia 21 tahun, satu-satunya yang selamat dari kasus keracunan karbon monoksida tersebut.

Ia dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur.

Keempat remaja putri, semuanya berusia 21 tahun, diduga menghirup karbon monoksida saat beristirahat di dalam minivan mereka.

Ketika tengah beristirahat di tempat parkir sebuah SPBU Sama Gagah di daratan Penang.

Karbon monoksida diyakini telah meresap ke dalam kendaraan mereka karena sistem pendingin udara yang rusak, menewaskan tiga mahasiswa yang keluar untuk jalan-jalan sambil menunggu kelulusan.

Lonjakan Kasus Covid-19 di Sabah Malaysia, Pengunjung ke Sarawak Harus Tes PCR

Kepala Kepolisian Penang Komisaris Sahabudin Abd Manan mengatakan rekaman CCTV yang diperoleh dari SPBU menunjukkan tidak ada yang salah dari luar kendaraan.

"Mobil itu lama tidak terparkir di sana. Ada banyak mobil di sana saat itu dan semuanya tampak normal. Para pekerja tidak melihat ada yang salah," ujarnya, Jumat (18/9).

Keempat sahabat dekat pada Kamis pagi itu pergi bertamasya ke Pulau Jerejak di lepas pantai Penang.

Diketahui bahwa mereka sedang dalam perjalanan pulang ke Sungai Petani dan Gurun di negara bagian Kedah, ketika mereka berhenti untuk makan dan beristirahat di dalam kendaraan mereka.

Ms Nor Aqilah Mohd Safwan dirawat di rumah sakit militer di Kuala Lumpur.

Kakak kembarnya, Nor Adilah, meninggal pada Kamis saat menerima perawatan di unit perawatan intensif sebuah rumah sakit militer di Lumut, Perak.

Dua korban lainnya adalah Sharifah Fariesha Syed Fathi dan Ayuni Shazwanie Shabri.

Sementara itu, ketua Alliance for Safe Community Lee Lam Thye mengatakan tragedi itu bisa dicegah jika para siswa sadar akan bahaya keracunan karbon monoksida.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved