VIRUS CORONA DI BATAM
Batam Bayar Mahal 'Santai' Tangani Corona Kasus Positif Cetak Rekor, 2 PT Rekomendasi Lockdown
Batam yang dianggap terlalu "santai" menangani Covid-19 harus membayar mahal dengan munculnya kasus-kasus baru Covid-19
Namun karyawan yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, penularan yang terjadi saat ini bukan di pabrik tempat ia bekerja.
"Infineon itu ada empat pabrik. Di tempat saya tidak ada," katanya.

Kadinkes Didi mengatakan, rapid test massal tersebut wewenang penuh internal perusahaan.
"Perusahaan melakukannya sendiri," ujar Didi yang mengaku tidak mengetahui perkembangan hasil rapid test tersebut. “Kita belum mendapat laporan."
Kepala Dinas Tenaga Kerja Rudi Syakyakirti mengatakan, kasus di dua pabrik itu memang dilema. Sebab, perusahaan memiliki target produksi yang harus mereka jalankan.
Sementara di sisi lain, virus juga tidak bisa dipandang enteng karena ribuan karyawan itu bekerja di ruangan tertutup selama delapan jam.
• Batam Zona Merah Covid-19, Total Sudah 1.171 Warga Terpapar Virus Corona, Ini Kata Kadinkes
Bahkan, jika tidak bisa diputus, wabah tersebut bisa menular ke sejumlah karyawan perusahaan lainnya karena mereka umumnya tinggal berkelompok, di Dormitori, rumah susun atau tempat kos di sekitar Mukakuning, Tanjungpiayu dan Batuaji.
Menurut Rudi, ada sejumlah opsi yang bisa dilakukan perusahaan.
Jika tidak bisa di-lockdown seluruh pabrik, bisa di-lockdown sebagian.
"Jika mereka pempunyai empat pabrik, dua pabrik dulu yang ditutup dan dua pabrik beroperasi," katanya.
• BERITA TANJUNGPINANG HARI INI, Lima Kasus Baru Virus Corona, Dua Orang Sembuh
Namun yang penting, kata Rudi, seluruh karyawan harus di-rapid test atau tes swab.
Selain itu, mendisiplinkan seluruh karyawan untuk menghindari kontak dengan orang lain saat di luar perusahaan.
"Kita tak perlu berdebat dari mana asal virus itu, dari dalam atau luar kawasan.
• Empat Orang Positif Corona, Sekdaprov Kepri Tegaskan MTQ VIII Kepri Tetap Jalan
Yang penting, saat ini, seluruh karyawan harus diwanti-wanti betul untuk menghindari kontak di luar pabrik," katanya.
.
.
.
(tribunbatam.id/dna/hsu/yan)