DUA PERUSAHAAN DI BATAM LOCKDOWN

Jawaban PT Infineon Setelah Dapat Rekomendasi Lockdown dari Dinkes Batam, Tetap Beroperasi?

PT Infenion Technologies akhirnya buka suara terkait surat rekomendasi lockdown dari Dinas Kesehatan Kota Batam.

Trbun Batam/Argianto DA Nugroho
TERPAPAR CORONA - Adanya lonjakan kasus covid-19 di lingkungan perusahaan, Kadinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi merekomendasikan PT Infenion dan PT Philips untuk lockdown. Foto: Sejumlah pekerja keluar dari area PT Infineon yang berada di Kawasan Industri Batamindo, Mukakuning, Batam, Selasa (22/9). 

Ia menambahkan, di PT Infineon sendiri, perusahaan telah memberlakukan kebijakan WFH bagi para pegawainya di kantor.

Menurut Rudi pula, hak karyawan untuk memperoleh gaji tetap harus diberikan oleh perusahaan kendati menjalani masa lockdown selama 14 hari.  

Tanggapan HKI Kepri

Wacana lockdown dua perusahaan di kawasan Mukakuning karena banyak karyawannya terpapar Covid-19 mendapat sorotan dari Ketua Korwil Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Oka Simatupang.

Menurutnya, lockdown bukanlah solusi yang tepat bagi perusahaan yang karyawannya telah terpapar Covid-19. Terlebih lagi, jumlah tenaga kerja yang mencapai ribuan orang turut menjadi pertimbangan.

Pasalnya, persebaran virus Corona saat ini belum dapat terkendali. Para karyawan yang jumlahnya ribuan tersebut juga tidak dapat dipastikan akan terbebas dari Covid-19 saat perusahaan lockdown. Karena masih berpotensi terpapar akibat aktivitas sosial di luar tempat kerjanya.

"Pada awalnya operator itu terjangkit bukan di tempat kerjanya, tapi berinteraksi dengan masyarakat umum. Nah, mereka ini tanpa sadar jadi OTG dan menularkan ke orang sekitar," ujar Oka, Selasa (22/9/2020).

Apabila lockdown diterapkan, menurut Oka, perusahaan belum dapat menjamin apakah karyawan yang tinggal di luar kawasan industri tidak akan terpapar Corona dari aktivitas sosial dengan masyarakat lainnya.

 BANYAK Karyawan Terpapar Covid-19, PT Infineon Batam Masih Beroperasi

"Jangan sampai ketika lockdown dan tidak bekerja, malah menjadi carrier virus sehingga merambat ke mana-mana," keluh Oka.

Ia menambahkan, sejatinya langkah yang tepat adalah memberlakukan tracing secara mendetail, melakukan screening awal dengan rapid test, lalu merawat karyawan yang terpapar Covid-19 guna memutus mata rantai penyebarannya.

Dalam hal ini, Oka sangat mendukung diberlakukannya Perwako 49/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan diterapkan secara tegas dan menyeluruh.

"Tanpa adanya punishment atau sanksi masyarakat kita masih mengganggap enteng masalah ini," tegas Oka.

Sempat Tutup 2 Hari

Salah satu perusahaan semi konduktor terbesar di Kota Batam, PT Infineon Technologies tengah jadi sorotan.

Itu karena banyak karyawannya terpapar Covid-19.

Awalnya, hanya 3 (tiga) karyawan saja terpapar Covid-19. Setelah dilakukan rapid test massal untuk mencegah penyebaran, sebanyak 79 karyawan lainnya dipastikan terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Manager Komunikasi PT Infineon Technologies Batam, Yulis, rapid test sendiri digelar selama dua hari, tepatnya pada tanggal 19 hingga 20 September 2020 lalu.

Jadi, lanjut Yulis, dari hasil rapid test diketahui jika total karyawan terpapar Covid-19 sebanyak 82 orang.

"Perlu dicatat, 79 di antaranya adalah pro aktif testing dari PT Infineon Technologies. Begitu didapatkan 3 orang positif Covid-19, kami langsung ambil tindakan," tegas Yulis kepada Tribun Batam saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).

Yulis tegas menolak jika penyebaran virus ini karena adanya klaster karyawan di PT Infineon Technologies. Ia mengatakan, penularan justru dikarenakan adanya infeksi dari luar dan dibawa masuk ke perusahaan.

"Sifatnya mendapat infeksi dari luar. Dan rata-rata hasil penjaringan itu diketahui setelah rapid test digelar," katanya lagi.

Dari Yulis diketahui, PT Infineon Technologies Batam sendiri memiliki sebanyak 1800 karyawan.

Akibat banyak karyawan terpapar Covid-19, perusahaan yang berpusat di Jerman ini sempat melaksanakan Work from Home (WFH) bagi karyawan di kantor pada 17 September 2020 lalu.

"Beberapa bulan lalu kami juga telah menerapkan WFH juga. Tujuan tentu untuk meminimalkan interaksi sosial agar penularan dapat dicegah," tambah dia.

Diketahui pula, PT Infineon Technologies Batam sendiri sempat menutup pabrik mereka selama 2 hari, tepatnya pada tanggal 19 dan 20 September 2020 lalu.

Saat ditutup, pabrik tersebut disemprot dengan disinfektan ke seluruh area. Termasuk kantor, bagian produksi, dan area umum seperti toilet dan lainnya.

(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Thomlimah Limahekin/Beres Lumbantobing/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved