NEWS VIDEO

VIDEO 2 Perusahaan di Mukakuning Terancam Lockdown, Catat 130 Kasus Virus Corona

PT Infenion Technologies Batam ada 63 pekerja yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan di PT Philips Industries, ada 67 kasus positif.

Dalam laporan Tribun Batam Kamis (17/9) lalu, ada temuan delapan kasus terkonfirmasi positif di kalangan pekerja yang tinggal di dormitori atau mess pekerja Mukakuning dan 60 kontak erat dikarantina.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Syakyakirti kepada Tribun mengakui bahwa ada dua perusahaan yang saat ini menjadi perhatian karena ada beberapa pekerjanya yang positif.

Berbagai upaya, kata Rudi , sudah dilakukan seperti penyemprotan disinfektan ke dormitori dan pabrik secara rutin serta rapid test terhadap kontak erat kasus positif.

Sehari kemudian, jumlah karyawan yang dikarantina bertambah menjadi 153 orang dan 66 orang menjalani tes swab.

Terbaru, dalam laporan kemarin, jumlah kasus yang kemudian diketahui merupakan pekerja dua perusahaan asing itu terus bertambah.

Hingga Selasa kemarin, dua perusahaan itu masih beraktifitas. PT Infineon yang berasal dari Jerman itu masih beroperasi.

ILUSTRASI - Aturan masker dan pelindung yang ketat untuk membendung penyebaran virus Corona membuat para penumpang Filipina berkeringat.
ILUSTRASI - Aturan masker dan pelindung yang ketat untuk membendung penyebaran virus Corona membuat para penumpang Filipina berkeringat. (AFP)

Juru bicara perusahaan, Yulis, mengatakan, dari hasil rapid test massal yang diikuti dengan tes swab (PCR), tidak ada karyawan di tim produksi yang positif sehingga perusahaan beroperasi seperti biasa.

Sementara itu, dari pihak PT Philips, belum diperoleh konfirmasi terkait karyawannya yang terpapar.

Pantauan Tribun, di parkiran PT Infenion, puluhan sepeda motor milik karyawan terparkir rapi. Di halaman perusahaan juga terlihat tenda putih.

Saat pergantian jam kerja, puluhan pekerja yang terlihat mengenakan masker medis, berseragam hijau tua dan jaket biru, terlihat berjalan beriringan keluar dari pabrik.

Seorang karyawan ketika ditanya Tribun mengaku tertekan oleh penularan virus yang terjadi di perusahaannya.

Namun karyawan yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, penularan yang terjadi saat ini bukan di pabrik tempat ia bekerja.

“Infineon itu ada empat pabrik. Di tempat saya tidak ada,” katanya.

Seluruh karyawan Infineon sudah menjalani rapid test dua hari lalu. Menurut dia, karyawan yang terkena virus hanya dari satu pabrik saja. “Tempat saya negatif senua,” katanya.

Rudi Syakyakirti mengatakan, kasus di dua pabrik itu memang dilema. Sebab, perusahaan memiliki target produksi yang harus mereka jalankan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved