Fakta-fakta Resimen Cakrabirawa saat G30S/PKI, Dikenal Prajurit Berwibawa & Elit Andalan Presiden
Ternyata di jaman itu, Cakrabirawa adalah sekumpulan prajurit elit terbaik andalan
TRIBUNBATAM.id - Di jaman milenial ini, mendengar kata resimen Tjakrabirawa atau Cakrabirawa mungkin sudah terasa asing. Apalagi di telinga generasi milenial saat ini.
Keberadaan resmien Cakrabirawa memang sudah terkubur seiring penumpasan PKI setelah peristiwa berdarah 30 September 1965.
Cakrabirawa sejatinya merupakan Paspampresnya Presiden Soekarno saat itu.
Nah, seperti apa pasukan Cakrabirawa itu.

Berikut fakta-faktanya:
Seperti diketahui, nama baik Pasukan Cakrabirawa tercoreng atas aksi beberapa anggotanya yang terpengaruh PKI hingga turut andil dalam pemberontakan G30S/PKI.
Berbagai sumber sejarah menuliskan, sejumlah prajurit cakrabirawa saat itu menjadi eksekutor pembunuhan tujuh jenderal TNI.
Berikut rangkuman fakta tentang Pasukan Cakrabirawa, dilansir dari buku 'Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno' karangan Asvi Arwan Adam dkk, Penerbit Kompas Gramedia (2014).
Awal terbentuk
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan, sudah dibentuk sebuah Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsu Tai) yang bertugas untuk mengawal presiden.
Di wilayah Jakarta, Polisi Istimewa tersebut dijuluki “Polisi Macan” di bawah pimpinan Gatot Suwiryo.
Polisi Macan inilah yang menjadi cikal bakal pasukan Cakrabirawa.
Pada tahun 1945, Gatot memindahkan anggota Polisi Macan ke Pasukan Pengawal Pribadi Presiden (Tokomu Kosaku Tai) di bawah pimpinan Mangil Martowidjojo
Pasukan ini bermarkas di Kantor Pusat Kementerian Negara sekaligus asrama di Gedung Kementerian Dalam Negeri (kini Jl Veteran) di bawah pimpinan Raden Said Soekanto.
Tugas-tugas Pasukan Pengawal Pribadi Presiden itu antara lain: