TRIBUN WIKI
Hari Ini Merdeka, Begini Kisah Negara Guinea Lepaskan Diri dari Jajahan Prancis
Pada 2 Oktober 1958, negara Guinea menyatakan kemerdekaannya dari Prancis dan menjadi satu-satunya yang menolak jadi anggota Communauté Française.
Di bawah konstitusi Republik Prancis Keempat tahun 1946, sejumlah penduduk Afrika di Guinea yang berpendidikan Prancis diizinkan memilih wakil Majelis Nasional Prancis.
Pada September 1958 Guinea berpartisipasi dalam referendum mengenai konstitusi baru Prancis.
Daerah kekuasaan Prancis di seberang lautan diberi pilihan.
Mereka bisa memilih terintegrasi secara penuh dengan Prancis atau mendapatkan status republik otonom dalam Komunitas Prancis semi-federal yang baru.
Namun, jika mereka menolak konstitusi baru itu, mereka akan segera merdeka.
Presiden Prancis Charles de Gaulle menyatakan negara yang memilih merdeka tidak akan mendapat bantuan ekonomi dan keuangan dari Prancis.
Elektotat Guinea menolak konstitus baru itu, dan Guinea menjadi negara merdeka pada 2 Oktober 1958.
Ahmed Sekou Toure, pemimpin serikat buruh di Guinea, menjadi Presiden Guinea pertama.
Guinea di bawah Toure
Toure menyebut pemerintahan di Guinea sebagai "communocracy", yakni gabungan model Afrika dan komunis.
Namun, pemerintahan tidak berjalan baik karena ekonomi semakin memburuk.
Selain itu, sifatnya paranoid semakin menguat dalam dirinya sehingga memicu pemerintahan teror.
Mereka yang diduga membangkang dipenjara dan dieksekusi.
Ada lebih dari 250.000 rakyat Guinea yang hidup dalam pengasingan pada akhir tahun 1960-an.
Menjelang akhir masa kepresidenannya, Toure mengubah banyak kebijakannya dan mencoba menghilangkan pembatasan di bidang ekonomi.
Toure meninggal pada 26 Maret 1984.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Hari Ini dalam Sejarah 2 Oktober 1958: Guinea Merdeka dari Prancis'.
