Fakta Baru Kaburnya Cai Changpan Terpidana Mati Kasus Narkoba, Gali Lubang Sepanjang 30 Meter
Changpan seorang diri menggali lubang di dalam kamar selnya untuk kabur dari penjara pada 14 September 2020 lalu.
Editor Danang Setiawan
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Polisi menemukan fakta baru terkait kaburnya terpidana mati kasus narkoba, Cai Changpan di Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten.
Bak adegan dalam film The Shawshank Redemption (1994), Changpan seorang diri menggali lubang di dalam kamar selnya untuk kabur dari penjara pada 14 September 2020 lalu.
Hingga kini terhitung 20 hari sejak dirinya kabur, polisi masih mencari Cai Changpan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Sejauh ini, polisi telah mengejar Cai Changpan ke dalam hutan yang tidak jauh dari rumahnya, usai menemui sang istri di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
"Dari beberapa warga yang kita dalami, yang bersangkutan masuk ke dalam hutan sana. Sementara ada beberapa tim fokus ke sana, sambil kita menelusuri kemungkinan lari ke tempat lain," ucap Yusri.
Ini bukan pelarian yang pertama bagi Changpan.
• 2 Kali Lari dari Penjara, Gembong Narkoba Cai Changpan Punya Kemampuan Militer
• Tak Terbukti Bersalah, Terdakwa Kasus Narkoba 1,4 Kilo Sabu-sabu di Tanjungpinang Bebas
Tercatat pada 24 Januari 2017 silam, gembong narkoba pemilik 135 kilogram sabu tersebut juga kabur dari Rumah Tahanan Bareskrim Mabes Polri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus memaparkan beberapa temuan terkait kasus pelarian kedua Cai Changpan pada Jumat (2/10/2020).
Berikut pemaparannya:
1. Gali Lubang Setiap Malam Seorang Diri
Cai Changpan melakukan aksi penggalian lubang di dalam kamar sel seorang diri.
Dia melakukannya setiap malam selama delapan bulan, untuk kabur dari Lapas Kelas I Tangerang.
"Tempat tidur dia geser, baru dilubangi. Setelah sudah gali tanah, dia tutup lagi. Itu tempat tidur dua tingkat, dia geser dan gali, begitu selama delapan bulan dia lakukan," ujar Yusri Yunus.
Sebelumnya, Changpan sempat mengajak rekan satu sel untuk melarikan diri dari Lapas Tangerang, tetapi ditolak dengan alasan tidak ingin terlibat dalam aksi pelarian.