Sosok Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia yang Ternyata Pernah Caleg di Kepri

Said Iqbal dikenal sebagai pentolan organisasi buruh ternyata pernah menjadi calon legislatif PKS di Kepulauan Riau

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal 

Sosok Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia yang ternyata Pernah Caleg di Kepri

TRIBUNBATAM.ID - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal diisukan mendapat tawaran mengisi jabatan salah satu kementerian oleh pemerintahan Joko Widodo.

Isu ini mencuat setelah ia dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Wea bertemui Jokowi di Istana Negara, Senin (6/10/2020).

Sudah Diundang Jokowi ke Istana, 2 Presiden Buruh Tetap Tolak UU Cipta Kerja dan Bentuk Tim Hukum

Tak tanggung-tanggung, opini yang beredar di publik, Said Iqbal dikabarkan mendapat tawaran Wakil Menteri di bidang tenaga kerja Kabinet Jokowi-Maruf Amin. 

Said Iqbal lantas membantahnya.

Ia menegaskan tidak ada penawaran kursi wakil menteri dalam pembicaraan dengan Jokowi. 

"Hoax tentang berita penawaran wamen," ucap Iqbal.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nuwa Wea (kiri) dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2019). Pertemuan presiden dengan pimpinan konfederasi buruh tersebut membahas kondisi investasi dan ketenagakerjaan
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nuwa Wea (kiri) dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2019). Pertemuan presiden dengan pimpinan konfederasi buruh tersebut membahas kondisi investasi dan ketenagakerjaan (ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo/wpa/aww Via Kompas.com)

Adapun soal hasil pembicaraan dengan Jokowi, Said mengatakan tidak ada hasil yang disepakati. 

"Tidak ada hasil apa pun," kata Said kepada Kompas.com, Senin malam.

Profil Said Iqbal

Said Iqbal dikenal sebagai pentolan organisasi buruh. 

Mengutip media buruh, koranperdjoeangan.com, Said Iqbal lahir di Jakarta, 5 Juli 1968.

Dia tercatat menyelesaikan pendidikan di SMAN 51 Jakarta.

Kelompok Hitam Menyusup di Demo Tolak UU Cipta Kerja, Bukan Buruh dan Mahasiswa Siapa Mereka?

Kemudian melanjutkan di Politeknik (Teknik Mesin) Universitas Indonesia) dan lulus Sarjana (S1) dari Teknik Mesin Universitas Jaya Baya,

Ia kemudian mengambil Master Ekonomi (S2) di Universitas Indonesia.

Said Iqbal menjadi pemimpin buruh sejak tahun 1992.

Saat itu, ia menjadi pemimpin organisasi buruh sebuah perusahaan elektronik di Bekasi. 

HARI Ini, Sebagian Buruh Batam Mogok Kerja, Agenda Besok Masih Tunggu Instruksi

Sejumlah jabatan di organisasi buruh yang pernah ia pegang antaralain PC SP LEM SPSI, PC FSPMI, Sekretaris DPP FSPMI, Central Comittee Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF), Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), General Council Konfederasi Serikat Buruh Sedunia (ITUC), Presiden DPP FSPMI, Presiden KSPI, Pengurus Pusat ILO badan PBB. 

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, ditemui usai berorasi di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019).
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, ditemui usai berorasi di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019). (Lucius Genik)

Selain menjadi pimpinan buruh, ia juga menulis buku. 

Sejumlah buku yang ia terbitkan antaralain buku Sepultura (sebuah cita-cita perjuangan tahun 2015), Pemerintah Gagal Menyejahterakan Buruh (Catatan Kritis Perburuan tahun 2017), Kerja Layak Upah Layak dan Hidup Layak Gagal diwujudkan (Catatan Kritis Perburuan tahun 2018), Buku Putih KAJS yang berjudul Kesehatan Dalam Pusaran Kekuasaan tahun 2019, dan juga Gagasan Besar Serikat Buruh 2015.

Jadi Presiden KSPI Sejak 2012

Said Iqbal menjadi Presiden KSPI sejak tahun 2012. 

Masih mengutip koranperdjoeangan.com, Said kembali terpilih sebagai Presiden KSPI secara aklamasi untuk periode 2017 – 2022. 

Tolak Omnibus Law, Sejumlah Buruh Kawasan Industri Batamindo & Kawasan Industri Kabil Mogok Kerja

Pada tahun 2013 lalu, Said Iqbal meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia, The Febe Elisabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda, FNV.

Penghargaan ini diberika bagi mereka, para aktivis buruh yang berjuang demi tegaknya hak-hak buruh di negara masing-masing.

Dalam pemilihan itu, Said Iqbal menyisihkan 200 kandidat lainnya dari seluruh dunia berkat militansinya mengawal demokrasi dan kebebasan berserikat melalui FSPMI dan KSPI.

CURHAT Buruh Perempuan di Batam : Omnibus Law Disahkan, Apa Beda dengan Perbudakan?

Selain sebagai pentolan buruh, Said Iqbal juga dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. 

Berdasarkan catatan Tribunnews.com, dukungan itu dinyatakan secara terbuka saat Pilpres 2019 lalu. 

Dikutip dari kspi.or.id, setelah Pilpres 2019 selesai, Said Iqbal sempat diterima Jokowi bersama pimpinan serikat buruh lainnya di Istana Bogor. 

Data Disnaker Batam, Tiga Lokasi Jadi Pusat Buruh Tolak Omnibus Law, Hanya Boleh 40 Orang

Terlebih Pilpres belum benar-benar selesai, dimana Said Iqbal dikenal sebagai pendukung militan Prabowo – Sandi, lawan Jokowi – Makruf dalam perebutan kursi presiden dan wakil presiden.

Selain itu, selama ini Iqbal menjadi salah satu pengkritik garis keras Jokowi.

Kritik-kritiknya terhadap pemerintah bisa dibaca dalam buku berjudul ‘Pemerintah Gagal Menyejahterakan Buruh’ serta ‘Kerja Layak Upah Layak dan Hidup Layak Gagal Diwujudkan.’

Mantan Caleg PKS Dapil Kepri

Rekam jejak Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, perlahan mulai terkuak ke publik.

Hal ini diungkap oleh politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu.

Adian membongkar latar belakang Said Iqbal di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk "Buruh Lokal vs TKA; Mayday, Mayday, Mayday!".

"Acara ini seru karena, judulnya Mayday, Mayday, Mayday yang artinya minta tolong.

Seharusnya datanglah tokoh-tokoh hebat untuk mendukung buruh.

Yang terjadi tidak, yang berteriak Mayday tidak tahu, jadi yang didukung justru Prabowo.

Jadi yang minta tolong buruh atau Prabowo? Betapa lucunya peristiwa kita hari ini," ujar Adian Napitulu membuka pembicaraan.

Mendengar komentar Adian Napitupulu itu, para peserta ILC riuh ramai.

Tampak Fadli Zon tertawa dengan pendapat Adian Napitupulu.

Setelah itu, Adian Napitupulu menanggapi Said Iqbal tentang Undang-undang Penanaman Modal Asing.

"Yang disampaikan Said Iqbal itu menarik.

Undang-undang PMA itulah pintu masuknya modal asing pertama di Indonesia, bukan Jokowi yang buat.

Rangkaian apa yang terjadi hari ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan setahun lalu, dua tahun lalu, bahkan 29 tahun yang lalu.

Dan yang terjadi saat ini adalah buah dari keputusan-keputusan tahun lalu.

Jadi penting, jangan melupakan sejarah," ucap Adian Napitupulu.

Kemudian, Adian Napitupulu memberikan tanggapan soal temuan Ombudsman yang menyebut banyak TKA yang tersebar di 10 provinsi.

"Apa yang dikawatirkan bung Laode soal temuan Ombudsman pada bulan Juni sampai Desember 2017, sementara Perpres ini ditandatangani Presiden pada pada 29 Maret 2018.

Ini berarti Perpres 2018 itu menjawab temuan dari Ombudsman, itu jelas.

Berarti Perpres ini sempurna, lalu apa masalahnya?" ujar Adian.

Kemudian, Adian mengaitkan isu imigran gelap yang terjadi di Amerika dan di Indonesia.

"Donald Trump pada pemilu di Amerika juga mengangkat isu imigran gelap.

Di Indonesia sama.

Artinya, ini apakah ada nuansa politik atau tidak, ada ketua perserikat dari Golkar, ada pula ketua perserikat dari mantan caleg PKS misalnya, Bung Said Iqbal dari Kepri tahun 2009," ujarnya.

Mendengar ucapan Adian Napitupulu, Saiq Iqbal lantas mengangkat microphone dan membantahnya.

"Itu fitnah, tidak ada saya.

Saya bukan anggota PKS, kalau caleg iya.

Kalau Anda bilang dari partai PKS, itu salah, keliru, fitnah dan hoaks

Jangan membangun opini kesannya ada nuansa politik," ujar Saiq Iqbal.

Kemudian, terjadi debat kusir antara Adian Napitupulu dengan Said Iqbal hingga membuat host Karni Ilyas berbicara dengan nada tinggi untuk menghentikan keduanya.

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Said Iqbal, Presiden KSPI yang Sempat Diisukan Ditawari Kursi Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Tribunwow.com dengan judul Merasa Difitnah Politisi PDIP, Said Iqbal: Anda Salah, Jangan Menyebar Hoax dan Fitnah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved