PENANGANAN COVID DI TANJUNGPINANG
Tanjungpinang Tambah Satu Kasus Positif Covid-19, Total 308, Pasien Sembuh Tambah Satu
Pasien kasus baru positif Covid-19 di Tanjungpinang berinisial RS (36), laki-laki. Sedangkan pasien sembuh SI (25), perempuan
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
*KASUS MENINGGAL*
Meninggal RT-PCR (+) = 7 (0)
*PEMERIKSAAN RT-PCR*
Jml kasus diswab = 4555 (+74)
*SURVEILANS SEROLOGI*
Jml Rapid tes = 10.193 (+31)
Jml RT reaktif = 201 (0)
Jml reaktif diperiksa RTPCR = 200 (0)
Jml reaktif dgn : RTPCR (+) = 32 (+1)
*KONDISI KASUS KONFIRMASI HARI INI*
Rumah Sakit = 16
Karantina terpadu= 1
Isolasi Mandiri = 1
Selesai isolasi (sembuh) = 283
Meninggal = 7
*KM SABUK NUSANTARA 48*
Jumlah crew = 23
PCR negatif = 20
PCR positif = 3
Sembuh = 3
*CREW HELI UKRAINA*
Jumlah crew = 10
Jumlah diswab = 10
PCR positif = 6
Selesai isolasi (sembuh) = 6
*PEKERJA MIGRAN INDONESIA*
Jumlah diswab = 339
PCR Negatif = 333
PCR positif = 6
Selesai isolasi = 6
Tambah 3 Kasus Positif Corona
Sebelumnya diberitakan, pasien baru virus Corona di Tanjungpinang kembali bertambah.
Dari hasil pemeriksaan swab dengan metode RT PCR dari Laboratorium RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, terdapat 3 kasus baru yang disampaikan Wali kota Tanjungpinang, Rahma.
Dalam update perkembangan Covid-19 di Tanjungpinang pada 6 Oktober 2020, terdapat penambahan kasus baru.
Tiga kasus baru itu terdiri dari 1 laki-laki dan 2 Perempuan.
Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang terus menelusuri pada sejumlah orang yang kontak erat dengan pasien dan tempat beraktivitas lainnya.
"Bila memenuhi kriteria kontak erat, maka dilanjutkan dengan pengambilan swab hidung dan tenggorokan untuk diperiksa dengan metode RT PCR di BTKL-PP Kelas I Batam," sebutnya dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Rabu (7/10/2020).
Ia juga mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 ini.
"Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tinggal satu rumah, keluarga tidak satu rumah ataupun di tempat kerja.
Sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama," imbaunya.
(Tribunbatam.id/endrakaputra)