Lagi-lagi China! Klaim Didukung 70 Negara soal Konflik Hong Kong dan Diskriminasi Uighur, Ejek AS
Sama seperti klaim atas Taiwan, China menganggap Hong Kong sebagai wilayah mereka walau mendapat perlawanan
TRIBUNBATAM.ID - Dari banyak negara di dunia, China saat ini mungkin yang paling banyak punya musuh.
Bermetamorfosa menjadi salah satu negara adi daya, China jumawa dan 'menantang' semua negara.
• Jawaban Kadisnaker Bintan Soal Ratusan TKA asal China yang Datang Secara Bergelombang
Di Asia, hampir dengan semua negara China berkonflik, misal dengan India hingga Jepang.
Tak terkecuali dengan Polisi Dunia, Amerika Serikat, China tak gentar pamer serdadu perang.
Selain sejumlah konflik di beberapa perbatasan negara, hubungan China dan Hong Kong saat ini juga semakin memburuk.
• TENAGA AHLI, 150 TKA China Masuk Bintan Lagi, Izin Ratusan Pekerja Tiongkok dari Kementerian
Salah satunya karena China masih menganggap Hong Kong sebagai wilayah mereka.
Sama seperti klaim mereka atas Taiwan.
Namun Hong Kong telah mengungkapkan bahwa mereka adalah sebuah negara merdeka yang mempunyai pemerintahannya sendiri.
• Netizen China Mengolok Kabar Trump Positif Covid-19, Sebut Jadi Hadiah Ulang Tahun Untuk China
Sehingga pemerintah China tidak bisa ikut campur lagi.
Nah, baru-baru ini Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pihaknya telah menerima dukungan dari 70 negara atas sikapnya terkait masalah Xinjiang dan Hong Kong.
• Kelas Teri! Disuap Cai Changpan Rp 100 Ribu, Sipir dan PNS Lapas Bantu Gembong Sabu China Kabur
Dilaporkan oleh Global Times (8/10/2020), dukungan ini diterima pada Komite Ketiga Majelis Umum PBB ke-75.
Pakistan membuat pernyataan bersama terkait masalah Hong Kong atas nama 55 negara.
Sementara Kuba membuat pernyataan bersama tentang masalah Xinjiang atas nama 45 negara.
Pada dasarnya, semua negara mendukung sikap yang diambil China dalam sejumlah masalah tersebut.
"China dengan tegas menentang siapa pun yang menciptakan ketidakstabilan, pemisahan diri, atau kekacauan di China."
• Ambisi Neo Ottoman di Bawah Recep Tayyip Erdogan, Turki Bisa Guncang China di Asia Tengah
"Kami juga tegas menentang menipulasi politik pada masalah yang terkait dengan Hong Kong dan Xinjiang, serta campur tangan asing dalam urusan dalam negeri China," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.
Terkait dengan masalah yang terjadi di Hong Kong, semua negara sepakat bahwa penerapan hukum kemanan nasional perlu dilakukan untuk menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong itu sendiri.
• RUU Cipta Kerja Dikebut, Bintan-Batam-Karimun-Tanjungpinang Disiapkan Jaring Investor Pelarian China
Mereka juga menilai bahwa hak dan kebebasan yang sah dari penduduk Hong Kong akan lebih terlindungi dalam payung hukum yang sah.
Hua menambahkan bahwa tindakan di Xinjiang telah sesuai dengan hukum untuk melawan ancaman terorisme dan ekstremisme, serta melindungi HAM semua kelompok masyarakat.
Banyaknya dukungan yang mengalir ke China dinilai Hua sebagai kegagalan negara-negara Barat yang berusaha mendiskreditkan China dalam masalah yang terkait dengan Hong Kong dan Xinjiang.
• CHINA Dimana-mana, Prabowo 2 Hari di New Delhi, Saatnya Pererat Hubungan Militer Indonesia-India!
"Krisis pengungsi, rasisme, ekstremisme dan masalah etnis minoritas terus berlanjut, dan insiden keji terhadap orang Yahudi, Muslim dan keturunan Afrika sering terjadi di beberapa negara barat."
"Kami menentang standar ganda yang mereka lakukan," tambah Hua.
Hari Senin (5/10/2020) lalu, Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB, membuat pernyataan bersama pada Debat Umum Komite Ketiga Majelis Umum PBB atas nama 26 negara.
• Terapkan Kebijakan yang Agresif, Xi Jinping Berhasil jadikan China sebagai Negara Adidaya
Pernyataan tersebut pada intinya mengkritik AS dan negara-negara Barat karena melanggar HAM, menyerukan pencabutan sanksi sepihak secara tuntas dan segera, dan mengungkapkan keprihatinan besar atas diskriminasi ras yang sistematis.
Dengan tambahan dukungan dari 70 negara pada hari Rabu, kini posisi China di PBB seolah menjadi semakin kuat.
Terutama untuk mengalahkan dominasi suara negara-negara Barat.
• MAFIA Narkoba China Kabur dari Lapas, Komisi III Merasa Janggal, Ombudsman: Jangan hanya Menyalahkan
Pihak China juga selalu menekankan bahwa mereka siap bekerja dengan semua pihak untuk melakukan dialog dan kerja sama konstruktif dengan prinsip kesetaraan.
Bagi China, yang terpenting saat ini adalah untuk saling menghormati serta bersama-sama mempromosikan tujuan HAM internasional.
• Taiwan Tertawakan Tentara China Menangis Saat Diberangkatkan ke Perbatasan India, Beijing Bereaksi
.
.
.
(*)
Lagi-lagi China! Klaim Didukung 70 Negara soal Konflik Hong Kong dan Diskriminasi Uighur, Ejek AS
Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul China terima dukungan dari 70 negara terkait kasus Xinjiang dan Hong Kong
