Sosok Syahganda Nainggolan yang Ditangkap di Pagi Buta, Pernah Ramal Jokowi Jatuh Tapi Meleset

Syahganda Nainggolan pernah meramalkan Jokowi akan jatuh pada Juni/Juli 2020. Namun nyatanya, Jokowi masih menjabat presiden sampai saat ini

Tangkapan layar YouTube Realita TV via Tribunnewswiki
SYAHGANDA NAINGGOLAN - Petinggi KAMI, Syahganda Nainggolan ditangkap polisi. FOTO: Tangkapan layar YouTube Realita TV 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Penangkapan sejumlah deklator Komite Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) oleh polisi jadi perhatian publik. Terbaru Syahganda Nainggolan.

Hingga Selasa (13/10/2020) siang, belum diketahui  secara rinci kasus apa sebetulnya yang menyeret salah satu petinggi KAMI itu.

Aktivis KAMI Syahganda Nainggolan dijemput polisi pada pagi buta, pukul 04.00 WIB jelang Subuh.

Syahganda Nainggolan dijemput petugas di kediamannya di Depok, Jawa Barat, Selasa (13/10/2020).

Syahganda Nainggolan pernah meramalkan Jokowi akan jatuh pada Juni/Juli 2020. Namun nyatanya, Jokowi masih menjabat presiden sampai saat ini.

“Ya, benar (ditangkap) oleh Siber,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, ketika dihubungi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, menambahkan, Syahganda diduga melanggar UU ITE.

Kendati demikian, belum ada informasi lebih lanjut perihal kasus yang berujung pada penangkapan Syahganda tersebut.

Sebelumnya, polisi juga mengamankan Ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Medan serta dua orang lainnya terkait aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Medan yang berlangsung rusuh.

Kabar penangkapan Syahganda Nainggolan mengejutkan para rekan aktivis, mengingat dilakukan jelang aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Ketua Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule, dalam akun Twitternya mengkonfirmasi tentang penangkapan rekannya itu.

"Saya sangat terkejut mendengar kabar bhw subuh tadi sekitar jam 04an tlah terjadi penangkapan terhadap Bung @syahganda Nainggolan," tulisnya dikutip Wartakotalive.com, Selasa (13/10/2020).

ProDem meminta agar polisi membebaskan Syahganda dan berhenti menangkapi aktivis yang bersuara kritis.

Sosok Syahganda bukan asing lagi di kalangan aktivis.

Sehari-harinya Syahganda adalah Direktur Sabang-Merauke Circle, sebuah lembaga kajian politik dan kebijakan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved