TANJUNGPINANG TERKINI
Rawat 1 Pasien Corona Tembus Rp 20 Juta, Sekdaprov Kepri Cemas ada Klaster Covid-19 Serikat Pekerja
Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah khawatir, aksi serikat pekerja menolak UU Cipta Kerja, malah menimbulkan klaster baru Covid-19.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Jika ternyata pasien terdeteksi ada penyakit lainnya, biayanya bisa lebih dari Rp 20 juta.
"Bukankah kita selalu berharap pandemi ini segera berlalu. Agar kita bisa hidup dengan nyaman dan damai beraktivitas sehari-hari," sebutnya.
Data tim gugus tugas penanganan covid 19 Provinsi Kepri, tertanggal 21 Oktober, melaporkan bahwa pasien terkonfirmasi reaktif di Batam 78 orang, Tanjungpinang 11 orang, dan dua orang di Bintan.
Jumlah pasien Covid-19 meninggal se-Kepri sejak Maret sampai saat ini berjumlah 77 orang.
Serikat Pekerja Kembali Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law di Batam kembali bergulir. Kali ini Kantor Graha Kepri menjadi sasaran massa pada Kamis (22/10/2020).
Massa aksi demo yang bermula pada sekitar pukul 10:00 WIB tersebut berasal dari kalangan buruh Logam Elektronik Mesin (LEM) dan Kimia Energi Pertambangan (KEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
Adapun tuntutan buruh pada aksi demo tersebut ditujukan bagi pemerintah pusat, khususnya Presiden RI, Joko Widodo, untuk mengeluarkan Perppu pembatalan undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
"Kegiatan ini kami lakukan karena bertepatan dengan 1 tahun kinerja pemerintahan Jokowi - Ma’ruf Amin,” ujar Ketua SPSI Kepri, Saipul Badri.
Menurutnya, dengan masa pengesahan undang-undang yang sangat singkat, beberapa poin yang tercantum dalam UU tersebut pun menjadi problematik. Salah satunya, Saipul menyoroti perihal pesangon, penetapan kontrak pekerja, dan tenaga kerja asing (TKA).
Saipul juga beranggapan bahwa penciptaan undang-undang tersebut hanya menguntungkan kepentingan pemodal dan pengusaha.
"Menurut kami ini tidak adil, dalam prosesnya saja tidak adil. Satgas Omnibus Law ini dipenuhi oleh para pemodal di dalamnya dan tidak melibatkan serikat pekerja," jelas Saipul.
Kendati massa aksi terhitung mencapai ratusan orang, namun demonstrasi berjalan cukup kondusif tanpa adanya kekerasan atau vandalisme. Usai menyampaikan aspirasinya selama kurang lebih sejam, para pendemo pun membubarkan diri dari lokasi Graha Kepri.(TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra/Hening Sekar Utami)