BATAM TERKINI
Tagihan Air Warga Membengkak, Tanggapan BP Batam: ATB Lebih Paham
Dari BP Batam, Dendi Gustinandar memastikan jika tidak ada kenaikan tarif air untuk saat ini. Untuk tagihan yang naik, ia meminta ditanya ke ATB
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Jelang berakhirnya konsesi air di Batam, sejumlah pelanggan mengeluh tagihan airnya membengkak.
Warga merasa keberatan dengan naiknya tagihan air ini akibat melesunya perekonomian sejak pandemi Covid-19 melanda Kota Batam.
Apalagi, masih banyak tagihan lain yang mesti dibayarkan. Seperti tagihan listrik dan lain sebagainya.
Keluhan warga seakan menambah polemik jelang konsesi air berakhir, 14 November mendatang.
Menyikapi hal ini, Kepala Biro Humas, Protokol, dan Promosi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dendi Gustinandar turut berkomentar.
Baca juga: Tagihan Air Naik Dua Kali Lipat, Warga Batam Mengeluh, Ini Tanggapan ATB

Menurutnya, aturan (rule) terkait tarif air telah dituangkan dalam perjanjian kerja sama mereka dengan operator air, PT Adhya Tirta Batam (ATB).
"Sudah diatur (dalam perjanjian konsesi). Intinya, ada mekanisme dan lewat persetujuan BP Batam," ujar Dendi menjawab pertanyaan Tribun Batam, Jumat (23/10/2020).
Dia pun memastikan jika tidak ada kenaikan tarif air untuk saat ini.
"Untuk tagihan yang naik, bisa ditanyakan ke ATB. ATB lebih paham tentang hal itu," tambah dia.
Disinggung tentang persiapan PT Moya Indonesia sebagai pengganti PT Adhya Tirta Batam (ATB) sebagai operator air selanjutnya, Dendi menanggapinya santai.
Ia mengatakan, persiapan teknis masih terus dilakukan.
"So far so good," ujarnya.
Sementara itu, Head of Secretary ATB, Maria Jacobus saat dikonfirmasi mengatakan, jika pihaknya tidak pernah menaikkan tarif selama 9 (sembilan) tahun lamanya.
Kalau pun naik, kata Maria, harus ada Surat Keputusan (SK) dari BP Batam.
"Sudah buat pengaduan?," respon Maria saat dikonfirmasi.
Ia mengatakan, terkait keluhan naiknya tagihan air pelanggan harus dianalisis terlebih dulu. Sebab, lanjut dia, bisa saja pelanggan lupa mematikan kran air atau terdapat kerusakan pada jaringan pipa dalam rumah mereka.
"Jadi airnya merembes. Jadi memang harus diperiksa dulu," tambah dia.
Kaget Tagihan Air Naik 100 Persen
Diberitakan tidak lama lagi, konsesi pengelolaan air baku di Kota Batam akan berakhir.
Operatornya pun akan beralih, dari PT Adhya Tirta Batam (ATB) ke PT Moya Indonesia sebagai pemenang lelang dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Namun, jelang peralihan, warga dikagetkan dengan naiknya tagihan air. Naiknya pun 100 persen atau dua kali lipat dari biasanya.
Ini tak hanya dialami satu atau dua orang, tetapi sejumlah warga Batam yang ditanyai Tribun.
"Iya naik. Biasanya saya bayar hanya sebesar Rp 53 ribu. Pas di bulan Oktober jadi Rp 100 ribu lebih," ujar warga bernama Tita, Jumat (23/10/2020).
Rumah Tita terletak di kawasan Batamkota. Menurut dia, pemakaian air di bulan Oktober 2020 ini tak berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya.
"Pemakaian normal kok," tambah dia.
Hal senada juga diungkapkan seorang warga Sekupang, Riska. Tagihan dia juga naik dari Rp 32 ribu setiap bulannya menjadi Rp 121 ribu.
Biaya ini, sudah termasuk denda sebesar Rp 35 ribu dan biaya tunggakan Rp 15 ribu.
"Tapi ada biaya lain-lain sebesar Rp 25 ribu," tulis dia di laman media sosialnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Afikar. Dia tinggal di salah satu perumahan kawasan Batam Centre.
Biasanya, tagihan air hanya sebesar Rp 70 ribu. Untuk bulan Oktober 2020 naik menjadi Rp 100 ribu.
"Pemakaian normal kok," ujar dia.
Sementara, warga Batuaji, Syaipul juga merasakan hal yang sama.
"Saya dari Rp 30 ribu menjadi Rp 80 ribu. Pemakaian normal saja padahal," tuturnya.
Melihat kondisi ini, sejumlah warga itu pun berharap agar polemik jelang pengakhiran konsesi tak mengganggu pelayanan terhadap pelanggan.
Keluhan mereka dianggap wajar akibat lesunya perekonomian akibat pandemi Covid-19 melanda Kota Batam.
"Belum lagi tagihan listrik dan lainnya," tambah Syaipul.
9 Tahun Tarif Air Tak Naik
Sebelumnya diberitakan, jelang berakhirnya kontrak PT Adhya Tirta Batam (ATB) dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, sejumlah warga mengeluh akibat tagihan air mereka naik drastis.
Padahal, pemakaian air di rumah mereka tak jauh beda dari bulan-bulan sebelumnya.
Menyikapi hal ini, Head of Secretary ATB, Maria Jacobus pun mengaku kaget. Saat dihubungi Tribun Batam, Maria bilang, pihaknya sudah 9 tahun tak menaikkan tarif air.
"Memang ada naik? Mungkin bocor atau bagaimana? Harus dianalisa dulu," ujar Maria, Kamis (21/10/2020).
Maria menjelaskan, naiknya tagihan air dapat terjadi akibat beberapa faktor. Satu di antaranya dikarenakan pelanggan lupa mematikan kran air atau ada kerusakan pada jaringan pipa dalam rumah pelanggan.
"Jadi airnya merembes. Macam-macam deh (faktornya), jadi harus diperiksa dulu," tambah dia.
Selain itu, dia pun mengaku, pihaknya terus mengecek meteran air pelanggan setiap bulannya untuk menghindari kenaikan tarif air tersebut.
Sebagaimana diketahui, kontrak ATB terhadap pengelolaan air di Batam akan berakhir pada tanggal 14 November 2020 nanti.
Jelang berakhirnya kontrak itu, beberapa pihak pun berharap agar polemik yang terjadi tak mengganggu pelayanan terhadap warga.
Sebab beberapa waktu lalu, ATB diketahui mulai menarik beberapa alat vital terkait pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) miliknya.
Saat dikonfirmasi, alat-alat itu ditarik untuk dilakukan perawatan dan pemeliharaan.
(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)