BERITA POPULER
Berita Populer Batam, Sudah 100 Pasien Diisolasi di Gedung Bapelkes hingga Pengunjung Asyik Berenang
Ada beberapa kejadian di Kepri yang menarik perhatian pembaca. Berikut rangkuman beritanya, Sabtu (31/10)
Tantawi mengatakan, pelaku Juliandi melakukan penusukan lebih dari sekali hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Menurut keterangan warga yang ada di lokasi kejadian, Juliandi menusuk Pak RT," ujarnya.
Korban yang telah bersimbah darah akibat tusukan yang diberikan pelaku itu dilarikan ke rumah sakit.
"Sepertinya korban meninggal dalam perjalanan menuju RS," ujarnya.
Ketua RW 18 keluarga Kabil kecamatan Nongsa Kota Batam itu mengatakan korban dan pelaku sebelum kejadian penikaman itu tidak pernah terlibat pertengkaran atau masalah
"Mereka sepertinya tidak ada masalah. Dan kita juga tidak menyangka kejadian ini," ujarnya.
Sama-sama Bawa Pisau
Indra, warga yang melihat pertengkaran antara Juliandi dan Antoni mengatakan, pelaku Jualiandi menusuk tubuh Antoni di tubuh bagian belakang.
"Dia (Juliandi) menikam lebih dari dua tusukan ke belakang badan pak RT," ujarnya.
Mengenai kronologi penusukan tersebut, Indra mengatakan, saat kejadian, Antoni sempat hendak melawan dengan mengeluarkan pisau yang juga dia bawa.
Tapi, karena kondisi korban sudah kena tikam dan mengeluarkan darah banyak hingga sempoyongan.
"Rupanya pak RT juga bawa pisau tapi mungkin udah nggak kuat dia jatuh," jelasnya.
Korban Sempat Dibawa ke Rumah Sakit
Saat tubuh Antoni ditusuk dengan pisau, beberapa warga yang berada di lokasi kejadian berusaha memberikan pertolongan ke ketua RT 02 RW 18 yang sudah bersimbah darah.
"Sampai di rumah sakit baru kita tahu bahwa pak RT sudah meninggal," kata Indra.
Usai menikam ketua RT 02 RW 18 kelurahan Kabil itu, Pelaku melarikan diri.
Pelaku Tetangga Belakang Rumah Korban
Saiful seorang seorang warga yang menyaksikan kejadian itu mengatakan, kejadian penusukan yang menghilangkan nyawa Pak RT 02 Kembang Sari tersebut terjadi sangat cepat.
"Mereka ribut pake bahasa daerah, tiba-tiba ada salah satu yang tumbang dan kena tikam pisau," ujarnya.
Saiful juga mengatakan pelaku dan korban merupakan tetangga dekat.
"Rumah yang nikam dan ditikam ini saling membelakangi," ujarnya.
Jenazah Dibawa ke RS Bhayangkara
Menurut warga yang ada di lokasi kejadian, belum diketahui penyebab perkelahian dan adu mulut antara korban dan pelaku.
"Kurang tahu juga penyebab keributan, soalnya mereka pakai bahasa daerah," ujarnya.
Pantauan Tribun Batam para tetangga dan kerabat korban ramai memadati rumah duka.
Sedangkan jenazah ketua RT 02 RW 18 kelurahan Kabil kecamatan Nongsa saat ini masih berada di rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Nongsa AKP I Made Putra membenarkan kasus penikaman yang terjadi di depan Yayasan Sekolah Harapan Koin.
"Ya benar saat ini, anggota sedang berada di TKP," ujar I Made.
Kanit Reskrim Polsek Nongsa Iptu Sofian mengatakan korban penikaman saat ini telah dilarikan ke rumah sakit.
"Korban sudah berada di rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri," ujarnya, Jumat (30/10/2020).
Pelaku Tertangkap Setelah Kabur ke Bengkong
Pelaku penikaman ketua RT 02 RW 18 kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa kota Batam yang sempat melarikan diri akhirnya diamankan oleh satreskrim Polresta Barelang.
Hanya selang beberapa jam usai melakukan penikaman kepada Antoni ketua RT 02, pelaku Juliandi diamankan.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan mengatakan pihaknya mengamankan pelaku penikaman pada Jumat (30/10/2020) siang.
Hanya selang beberapa jam kejadian penikaman ketua RT 02 pada pagi hari.
"Pelaku sudah diamankan," ujarnya.
Kasatreskrim mengatakan, saat ini pelaku berada di Polresta Barelang untuk diperiksa lebih lanjut.
Pelaku Juliandi diamanakan di kawasan Bengkong, usai melakukan penikaman kepada ketua RT 02 yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Belum diketahui apa yang menyebabkan pertikaian antara pelaku dan korban yang menyebabkan hilangnya nyawa korban.
3. Meski sudah Dilarang, Pengunjung Tetap Asyik Berenang di Kolam Bengkong Laut Batam
Sejumlah pengunjung yang datang ke Pantai Golden Prawn, Bengkong Laut, Batam, Kota Batam, Kepri, tak mengindahkan larangan berenang di kolam itu.
Padahal di lokasi sudah ada papan pengumuman, berisi larangan 'Dilarang berenang di area kolam ini. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bukan tanggung jawab pengelola'.
Pantauan Tribun Batam.id, masih saja ada pengunjung yang asyik berenang di area kolam meski sudah dilarang, Sabtu (31/10/2020).
Sebelumnya, ada beberapa kali kejadian orang tenggelam di kolam ini.
Menyikapi insiden itu, dari pihak pengelola memberikan peringatan kepada pengunjung yang datang.
Seorang pengunjung, Asgap mengaku tetap berenang di area kolam karena melihat banyak orang yang berenang di situ.
Ia tidak takut karena ada keluarga yang mengawasinya. Selain itu dia juga membawa pelampung.
"Ya soalnya banyak orang yang berenang di sini. Kan bawa pelampung, terus diawasin juga," kata Asgap saat ditemui Tribun Batam di lokasi kolam.
Tidak hanya Asgap, pengunjung lain Dewi (23) mengaku sudah membaca larangan tersebut. Namun karena banyak orang yang berenang serta tidak bayar alias gratis, membuat ia bersama anaknya tetap berenang di kolam tersebut.
"Mumpung gratis mas, apalagi situasi seperti ini kita cari yang gratis," katanya.
Hingga Sabtu sore, warga terus berkunjung ke tempat ini, terlihat ada yang sedang santai, makan cemilan dan beberapa kebiasaan warga lainnya.
(tribunbatam.id/Ian Sitanggang/Alamudin/Ronnye Lodo Laleng)