TRIBUN WIKI
Tuai Kecaman dari Berbagai Negara, Begini Kejamnya Kebijakan Rasis Apartheid di Afrika Selatan
Pada 6 November 1962, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberlakukan resolusi yang mengutuk kebijakan apartheid di Afrika Selatan.
Dengan UU itu, warga negara nonkulit putih harus membawa dokumen perizinan apabila mereka melewati batas dan berada di area yang terlarang bagi mereka.
UU lainnya melarang hubungan sosial antar ras, mengizinkan pemisahan fasilitas masyarakat, membuat standar pendidikan yang terpisah, membatasi beberapa jenis pekerjaan untuk ras tertentu, membatasi serikat pekerja nonkulit putih, dan menolak partisipasi nonkulit putih dalam pemerintahan.
Baca juga: Gelombang Protes Negara Islam ke Prancis dan Kartun Nabi Muhammad SAW, PBB Desak Hal Ini
PBB Memberi Sanksi
Perlawanan terhadap apartheid muncul dari banyak kalangan atau tidak hanya dari mereka yang mendapat dampak negatif kebijakan ini.
Kritik datang dari berbagai negara, dan beberapa di antaranya mendukung pergerakan kebebasan warga negara Afrika Selatan.
Beberapa organisasi penting yang menentang Apartheid di antaranya African National Congress (ANC), Pan-Africanist Congress (PAC), Inkatha Freedom Party (IFP), Black Consciousness Movement (BCM), dan United Democratic Front (UDF).
ANC menjadi organisasi paling berpengaruh yang melakukan resistansi terhadap Apartheid.
Nelson Mandela, yang kelak mendapat Nobel Perdamaian tahun 1993, memainkan peran penting dalam organisasi tersebut.

Kebijakan rasial Apartheid turut menjadi besar dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.
Pada 6 November 1962 PBB memberlakukan resolusi yang mengutuk kebijakan rasial di Afrika Selatan.
PBB meminta semua negara anggotanya untuk mengakhiri hubungan ekonomi dan militer dengan negara Afrika itu.
Penghentian kebijakan apartheid mendapat dukungan luas.
Namun, hanya ada negara Barat atau rekan dagang utama Afrika Selatan yang mendukung embargo ekonomi dan militer secara penuh.
Oposisi terhadap apartheid meningkat, dan pada tahun 1973 PBB kembali mengeluarkan resolusi dan menyebut apartheid sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Setahun kemudian, Afrika Selatan ditangguhkan dari Majelis Umum PBB.
Baca juga: Sejarah Hari PBB dan Perjalanan Panjang Mencapai Perdamaian Global, Sudah Berhasil?
Dicabut
Pemogokan, pemberian sanksi, dan demonstrasi selama berdekade-dekade akhirnya membuahkan hasil.