BINTAN TERKINI
Warga Nikmati Program Pendidikan Gratis Pemkab Bintan, 'Biaya Masuk sama Seragam Gratis'
Warga Toapaya Asri Lela Oktaviani berharap Program Pendidikan Gratis Pemkab Bintan terus berjalan pada periode berikutnya.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Program pendidikan gratis Pemkab Bintan begitu dirasakan masyarakatnya.
Lewat program ini, masyarakat Bintan tidak perlu memikirkan biaya sekolah, termasuk seragam sekolah bagi pelajar SD dan SMP.
Lela Oktaviani misalnya. Wanita 28 tahun yang tinggal di RT 2 RW 1 Kelurahan Toapaya Asri mengaku tidak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk pendidikan anaknya.
Keluarga yang mendiami gubuk kecil dekat tanah kavelingan itu berkisah, sangat terbantu dengan hadirnya program ini.
"Ya biaya masuk sama seragamnya gratis, gak bayar," ucapnya, Senin (9/11/2020).
Ia mengaku sangat terbantu, apalagi keluarganya bukan kalangan mampu.
Maklum, suaminya, Rohman hanya seorang pekerja serabutan. Program pendidikan gratis baginya sangat membantu.
"Tentu (terbantu), apalagi seperti kami ini yang kurang mampu," paparnya.
Ia pun berharap agar program-program pro rakyat tetap dilanjutkan.

Selain itu, sistem pemerintahan dan pelayanannya hingga ketingkat bawah juga bekerja dalam membantu masyarakat.
Keluarganya diusulkan mendapatkan bantuan bedah rumah.
Lela dan sang suami pun berharap, bantuan itu bisa diterimanya sehingga mereka bisa menempati rumah yang lebih layak.
"Sudah enam bulanan tinggal disini (gubuk kecil), Alhamdulillah bisa beli kavelingan sekarang lagi bangun.
Ya semoga tetap dilanjutkan lah, biar memantu masyarakat yang tidak mampu seperti kami ini," kata ibu dua orang anak itu.
Program Kesehatan Pemkab Bintan
Seorang warga Tionghoa yang menetap di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Ahau merasakan program kesehatan Pemkab Bintan.
Ia menikmati layanan berobat gratis yang hanya menunjukkan KTP Bintan.
Ia menceritakan, ada seorang bapak yang juga membawa keluarganya yang sakit di rumah sakit yang sama tempat anaknya dirawat.
Bapak tersebut menurut Ahau menggunakan fasilitas BPJS dan meminta ke pihak rumah sakit untuk naik kelas layanan.
"Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya, waktu anak saya sakit DBD, satu minggu di rumah sakit Bintan.
Pas sama-sama mau keluar dari rumah sakit, si Bapak cerita dia membayar Rp 1,5 juta lebih.
Baca juga: Desa Mantang Besar Gelar Lomba Masak, Gugah Pemberdayaan Masyarakat Desa di Bintan
Baca juga: Perbaikan Oprit Jembatan Kangboi di Bintan, Satker PJN I Wilayah Kepri Klaim Sudah 55 Persen

Sementara saya yang membawa anak sakit DBD, lima perak pun tidak keluar uang. Cuma tanda tangan saja," ujarnya sambil tersenyum, Rabu (4/11).
Pengalaman lain yang dirasakan dirinya juga saat membawa anaknya ke rumah sakit karena masalah kewanitaan.
Ketika hendak mendaftar dan dicek petugas rumah sakit, ternyata dirinya menunggak 4 bulan pembayaran BPJS Kesehatan.
"Sama petugasnya ditanya ada KTP Bintan, saya jawab ada lalu cukup KTP saja kami berobat gratis," katanya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)