PILKADA KEPRI

Sambut Debat Kandidat Pilkada Kepri, Paslon Ansar Ahmad dan Marlin Agustina Siap Lahir Batin

Ansar Ahmad menyatakan kesiapannya untuk debat Pilkada Kepri. Ia bilang, debat merupakan adu gagasan bagaimana membawa Kepri menjadi lebih baik

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
DEBAT PILKADA KEPRI - Paslon Ansar Ahmad dan Marlin Agustina menyatakan siap lahir dan batin untuk pelaksanaan debat Pilkada Kepri yang digelar Jumat (20/11/2020) di Hotel Radisson Batam 

Tantangan Kepri kedepan menurutnya juga semakin berat. Oleh karena itu, pihaknya juga menekankan pembentukan karakter, termasuk pentingnya pendidikan keagamaan.

tribunnews
DEBAT PILKADA KEPRI - KPU Kepri bakal menggelar Debat Pilkada Kepri 2020. Tampak dalam foto event Tribun Podcast episode Perang Bintang Pilkada Kepri, Rabu (21/10/2020). (TribunBatam.id/Istimewa)

Pihaknya juga menggratiskan pendidikan. Sehingga, tidak ada lagi anak-anak Kepri yang putus sekolah.

Termasuk dengan program pendidikan hingga tuntas.

Program ini difokuskan pada anak daerah yang lulus SMA/sederajat bagi mahasiswa yang tidak mampu dan mahasiswa yang berprestasi.

Khusus untuk bidang kesehatan, selain membuat rumah singgah, pihaknya bakal membangun Puskesmas apung di masyarakat hinterland.

Posyandu yang aktif di Kepri, akan mensinergikan program optimalisasi program Posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan.

Berbeda dengan dua pasangan calon Pilkada Kepri, pasangan calon Ansar Ahmad dan Marlin Agustina justru mengedepankan pemulihan ekonomi.

Dalam paripurna DPRD Kepri dengan agenda penyampaian visi misi pasangan calon pasangan calon Pilkada Kepri, Calon Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengenang 'zaman dolar'.

Zaman itu merupakan masa ketika Kepulauan Riau sedang makmur makmurnya.

Itu menurutnya terjadi pada awal kemerdekaan hingga tahun 1960-an.

Didampingi Marlin Agustina, pasangan yang dikenal dengan sebutan Aman ini juga mengenang jika Kepulauan Riau tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, namun juga pusat pengetahuan, perdagangan dan pusat peradaban Melayu.

"Dua masa tersebut adalah bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Kepri pernah maju dengan kehidupan masyarakat yang makmur. Tentunya, ingin merasakan kembali masa itu," sebut Ansar dalam live streaming DPRD Provinsi Kepri, Senin (12/10/2020).

Sayangnya, kondisi ketika itu justru berbanding terbalik dengan kondisi Kepri saat ini.

Data statistik menyebutkan, jika pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan II-2020 mengalami kontraksi sebesar -6,66 persen akibat Covid-19.

Kondisi ini menurutnya lebih buruk dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang -5,32 persen, dan paling terburuk di Pulau Sumatra.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved