HARI GURU NASIONAL

Kisah Guru di Perbatasan Anambas, Susah Sinyal Mengirim Laporan Harus ke Pelabuhan

Momen Hari Guru Nasional, inilah kisah guru di perbatasan yakni di Anambas Kepulauan Riau

TRIBUNBATAM/RAHMATIKA
HARI GURU - Kisah guru di perbatasan yakni di Kepulauan Anambas Kepulauan Riau 

"Mereka kan karena tinggalnya jauh dari kota kadang agak sulit nangkap pelajaran yang dikasih guru. Murid nya pun tidak banyak, satu kelas cuma 3 sampai 4 orang murid. Guru yang mengajar cuma 5 orang saja," katanya.

Lokasi sekolahnya pun masih sangat minim, akses sinyal benar-benar sulit didapatkan.

Terkadang untuk mengirim laporan saja, Imron harus pergi ke pelabuhan kapal yang ada di Desa Lingai 

"Susah sinyal sih di sana, apalagi saat belajar online sekarang, pagi-pagi saya harus segera kirim tugas murid nanti kalau sudah ada sinyal misalnya malam baru mereka kirim ke saya, masih bisa dimaklumi untuk sekarang ini," sebutnya.

SDN 005 Lingai tempat Imron mengajar ini menampung murid sebanyak 30 orang dari kelas 1 hingga kelas 6.

Selain itu kendala yang sering ia alami saat akan mengajar ke Lingai adalah cuaca. Dikarenakan ia harus menggunakan kapal kayu ke Lingai, kondisi cuaca dan gelombang menjadi kendala yang sering ia alami.

"Pernah waktu itu mau berangkat ke Lingai tiba-tiba tidak jadi karna angin waktu itu kencang, terus gelombang kuat. Akhirnya tertunda dan tidak jadi mengajar," katanya.

Dihari guru yang jatuh pada 25 November 2020, Imron sangat berharap anak-anak daerah bisa merasakan pendidikan yang layak meski tinggal di pulau yang jauh dari kota. Sedangkan untuk para guru yang mengabdikan dirinya di sekolah yang berada di perbatasan agar terus semangat.(Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved