Dirkrimum Polda Turun Gunung Rekonstruksi Pembantaian Raja Adat Samosir Rianto Simbolon, Ada Apa?
Polda Sumut atas perintah Kapolda turun tangan menguak kasus pembunuhan Raja Adat di Samosir, Rianto Simbolon
TRIBUNBATAM.id - Dirkrimum Polda Turun Gunung Rekonstruksi Pembantaian Raja Adat Samosir Rianto Simbolon, Ada Apa?
Polda Sumut turun tangan menguak kasus pembunuhan Raja Adat di Samosir, Rianto Simbolon.
Bersama Polres Samosir tim gabungan menggelar rekonstruksi lanjutan kasus pembunuhan sadis itu.
"Adegannya kurang lebih 12.
Rekonstruksi bukan diulangi tapi dilanjutkan, maka kita laksanakan rekonstruksi lanjutan pada hari ini," kata Kanit II Buncil Ditreskrimum Polda Sumut Kompol TP Butarbutar seusai rekonstruksi, Kamis.
Baca juga: Mengungkap Teror & Fakta Pembunuhan di Sigi, Warga Sekitar Takut Pilih Mengungsi Karena Teroris MIT
Baca juga: Pembunuhan Raja Adat Samosir Rianto Simbolon, Kini Menanti Simbolon Hidup Tanpa Ayah dan Ibu
Ia menyampaikan bahwa rekonstruksi lanjutan ini merupakan perintah langsung dari Polda Sumatera Utara.

"Ini koordinasi dengan adanya gelar perkara di Polda Sumut.
Ini perintah Pak Kapolda dan Dirkrimum, kemudian kami laksanakan rekonstruksi lanjutan supaya kasus itu terang benderang diungkap oleh Polda dan Satreskrim Polres Samosir," sambungnya.
Terkait BAP yang kemudian dipertanyakan masyarakat yang tak sesuai dengan rekonstruksi pertama, ia menuturkan bahwa pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka.
Baca juga: Suara Jeritan Membawa Bachtiar Pada Mayat Diduga Korban Pembunuhan, Tubuh Saut Sempat Kejang-kejang
Baca juga: Terungkap Pelaku Pembunuhan Siswa SMA: Tinggalkan Mayat di Sawah, Sakit Hati Istri Sering Diganggu
"Bukan versinya, tapi BAP-nya ditambah dengan proses BAP yang kita laksanakan," sambungnya.
Ia juga menuturkan bahwa hukuman yang dibebankan bagi tersangka adalah ancaman seumur hidup atau hukuman mati, namun tetap berpedoman pada putusan pengadilan.
"Pasal 340, subsidier 338, dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati, namun keputusan (pengadilan) yang menentukan. Ini pembunuhan berencana. Ini dalam BAP lanjutannya, akan kita laksanakan ya," lanjutnya.

Ia juga menjawab pertanyaan masyarakat terkait turunnya pihak Polda Sumut dalam rekonstruksi pembunuhan Rianto Simbolon tersebut.
"Ini sudah biasa, Polda merupakan pembina fungsi Ditreskrimum agar kasus itu bisa kita ajukan langsung ke JPU.
Itu sudah biasa.
Suatu penghargaan besar bagi kami termasuk para pengacara.
Biasa dalam hal rekonstruksi, JPU itu adu pendapat.
Namun silakan nanti koordinasi dengan JPU," sambungnya.
Baca juga: Kenapa Kalian Bunuh Bapakku? Menanti Meraung-raung Saksikan Rekonstruksi Pembantaian Rianto Simbolon
Baca juga: Pembunuhan Raja Adat Samosir, Rianto Simbolon Punya Anak Banyak, 2 di Antaranya Kini di Panti Asuhan
"Secara detail, kita koordinasikan.
Kami minta dengan JPU dengan hormat dengan para saksinya atau tersangka nantinya maupun PH-nya untuk menandatangani berita acara rekonstruksi lanjutan yang kita lakukan hari ini," pungkasnya.
Warga padati lokasi rekonstruksi
Sementara itu, rekonstruksi lanjutan ini menyedot perhatian masyarakat setempat.
Warga berduyun-duyun datang ke lokasi rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan di kawasan Jalan Ronggur Nihuta, Kecamatan Pangururan.
Meski lokasi dipadati warga, proses rekonstruksi berjalan lancar.
Sembari menyaksikan reka adegan yang diperagakan para pelaku, sejumlah warga kasak-kusuk mengungkapkan rasa iba terhadap anak-anak Rianto Simbolon.
Baca juga: Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia Gelar Rakernas di Batam, Ini Pembahasannya
Adapun ketujuh anak Rianto kini telah yatim piatu.
Sebelumnya, istri dari Rianto telah meninggal dunia.
Usai rekonstruksi, seorang warga sekitar yang juga Sekretaris Harian Pemuda Karya Nasional (PKN) Kabupaten Samosir, Boris Situmorang sampaikan rasa iba terhadap ketujuh anak Rianto Simbolon.
"Sebenarnya bukan cuma satu yang dibunuh pelaku ini, ada delapan.
Karena ketika mereka bunuh ayah anak-anak ini, mereka juga sudah membunuh masa depan anak-anak ini.
Mereka (anak-anak Rianto Simbolon) sudah kehilangan kedua orangtua.
Itu sangat menyakitkan," ujar Boris Situmorang.
Baca juga: Istri Gatal Tewas Diracun Selingkuhan, Suami Banting Tulang Jadi TKI malah Enak-enak dengan PIL
Lebih lanjut, ia menuturkan agar pihak kepolisian secepatnya memproses para tersangka dan secara khusus tersangka yang masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Para tersangka itu harus dihukum seadil-adilnya seturut perlakuan mereka.
Anak-anak yang ditinggalkan Rianto Simbolon, masih ada yang kecil bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada keluarga mereka. Inilah yang menjadi bahan pertimbangan," ungkapnya.
Ia pun berharap Pemkab Samosir memberi atensi terhadap anak-anak Rianto Simbolon.
Mereka butuh pendampingan agar psikologi mereka jangan terganggu.
Baca juga: Istri Bersyukur Suaminya Tewas di Tangan Ayahnya: Saya Tidak Menyesal Dia Meninggal
"Psikologi anaknya itu yang kita pikirkan.
Coba kita bayangkan bagaimanalah pendidikan dan kasih sayang yang didapatkan anak-anak itu kalau cuma kaka dan abangnya yang masih taraf SMA yang mejaga," lanjutnya.
"Kita berharap agar Pemerintah Kabupaten Samosir memperhatikan kelanjutan sekolah anak-anak tersebut.
Mereka anak kita bersama, putra dan putri kita yang harus mendapatkan kasih sayang dan masa depan melalui pendidikan yang jelas," pungkasnya.
Baca juga: Bocah 14 Tahun Ditemukan Tewas, Jasadnya Terurai di Kebun Singkong, Ponselnya Sempat Mati
Baca juga: Pilu! Sudarmo Saksikan Sang Istri Tewas Mengenaskan di Depan Mata, Punggung dan Leher Terluka
Baca juga: Begal Sepeda Tewas Ditembak Polisi Karena Melawan Saat Ditangkap, Anjasmara Pernah Jadi Korban
.
.
.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TERNYATA Kapolda Sumut yang Perintahkan Langsung Rekonstruksi Lanjutan Pembunuhan Rianto Simbolon
(*)