Heboh Azan Berisi Ajakan Jihad 'Hayya alal jihad', Polisi Tangkap Penyebar Video JK Buka Suara

Tak butuh waktu lama setelah unggahan video azan berisi jihad viral, polisi menangkap H pada Kamis (3/12/2020)

Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Heboh Azan Berisi Ajakan Jihad 'Hayya alal jihad', Polisi Tangkap Penyebar Video JK Buka Suara 

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menegaskan, seruan jihad yang ditambahkan pada azan keliru dan tak boleh dilakukan di dalam masjid.

Baca juga: Sejarah Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari

Baca juga: Keutamaan Umroh bagi Perempuan Bisa Pengganti Jihad, Simak Rukun dan Tata Caranya

"Azan hayya alal jihad itu keliru, harus diluruskan.

DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu," kata dia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (1/12/2020), seperti dikutip Antara. \

Ia menjelaskan, jihad jangan dipahami sebagai konteks negatif untuk melakukan tindak kekerasan dengan mengatasnamakan agama Islam.

Jusuf Kalla
Jusuf Kalla (Kompas.com)

"Jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan sebagai jihad.

Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwa," kata dia.

Kalla menegaskan bahwa masjid tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran radikal dan mengajak pertikaian antarumat beragama.

"Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan," kata mantan Wakil Presiden itu.

Baca juga: Ceramah Ustadz Abdul Somad soal 5 Amalan Terbaik di Bulan Ramadhan, Lebih Berat dari Jihad

Kalla menyampaikan pesan tersebut saat melakukan rapat virtual bersama pengurus DMI dan pemuda-remaja masjid se-Indonesia dari kantor DMI di Jakarta, Selasa.

Kepada seluruh pengurus masjid di daerah, Kalla mengingatkan kembali regulasi dan prinsip DMI bahwa masjid tidak boleh dijadikan tempat kampanye.

"Kita harus menjaga masjid, tidak boleh membawa masalah perbedaan pilihan ke masjid," kata Kalla.

Terkait video tentang seruan jihad dalam kumandang azan, Kalla menegaskan hal itu salah.

Baca juga: Teroris Sarinah: Mau Jihad Nih Beh! Doain ya

Seruan jihad harus diluruskan sebagai sesuatu yang bermakna baik, bukan sebagai ajakan berbuat kekerasan dengan mengatasnamakan Islam.

"Jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh, membom atau saling mematikan; karena itu bisa menimbulkan aksi teror seperti yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," kata Kalla menegaskan.

Tidak relevan

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved