PENANGANAN COVID

KPPS Pilkada Batam Reaktif Rapid Test Bertambah 610 Orang, KPU Batam: Bakal Rapid Test Kedua

Jumlah 610 KPPS Pilkada Batam yang reaktif itu, diakui KPU Batam setelah 16 ribu dari 19.575 petugas menjalani rapid test.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
RAPID TEST - Komisioner KPU Martius mengecek pelaksanaan rapid test PPS di Puskesmas Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri. KPU Batam mencatat 610 KPPS Pilkada Batam reaktif setelah rapid test. 

"Patuhi tetap imbauan pemerintah," tegasnya.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam pada Kamis (3/12/2020) penambahan kasus berjumlah 94 orang. Dengan total sebanyak 4.279 orang.

Sementara, pasien yang sembuh ada 57 orang, sehingga jumlahnya bertambah 3.416 orang. Sedangkan yang pasien yang meninggal 109 orang, dan pasien dalam perawatan ada 754 orang. Pasien ini dirawat disejumlah rumah sakit baik swasta maupun milik pemerintah, isolasi mandiri, Bapelkes.

"Masih banyak pasien yang dirawat di RSKI Covid-19 Galang. Ada juga dalam persiapan evakuasi," ujar Didi.

Akibatnya, peta terkini sembilan kecamatan maindland (Perkotaan) di zona merah. Sedangkan, dua kecamatan hiterland di zona kuning, dan zona man masih stagnan di Kecamatan Galang. Namun, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam klaster terbanyak masih karyawan swasta. Lalu Ibu Rumah Tangga (IRT), Wiraswasta, Pelajar dan lainnya.

"Data ini berdasarkan kecamatan karena pasien dirawat masih ada. Jumlah klaster karyawan swasta 2.401 orang," ujar Didi.

Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam Syamsul Bahrum mengatakan Batam masih berada di zona merah. Bahkan, dalam seminggu ini tidak ada pengurangan kasus pasien positif Covid-19 malah semakin naik.

"Kita sudah pada tahap prima. Ini upaya maksimum untuk mencegah Covid-19. Tapi, masih saja temuan kasus terus terjadi," katanya.

Syamsul menambahkan upaya maksimum terdiri dari level atas sudah melakukan dari Tracing, Testing, Treatment (3T). Sementara itu level bawah sudah melakukan 4M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan.

“Semua itu sudah kita lakukan, tapi semua bisa terjadi. Karena, virus ini kasat mata tidak nampak, siapa saja terpapar," katanya.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved