BINTAN TERKINI
Susi Air Angkut Logistik Pilkada Bintan ke Tambelan, Sempat Gunakan KM Sabuk Nusantara 80
Penggunaan maskapai Susi Air untuk distribusi Pilkada Bintan ke Tambelan, setelah KM Sabuk Nusantara 80 balik arah setelah diterjang ombak 3 meter.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Logistik Pilkada Bintan akhirnya sampai di Kecamatan Tambelan.
Distribusi logistik Pilkada Serentak di Bintan menggunakan maskapai Susi Air, setelah sebelumnya menggunakan KM Sabuk Nusantara 80.
Kapal Sabuk Nusantara 80 yang membawa logistik Pilkada Bintan sebelumnya terpaksa berbalik arah setelah diterjang gelombang setinggi tiga meter.
Kapal yang berlayar, Sabtu (5/12) dengan tujuan Pelabuhan Sri Bayentan Tambelan itu, terpaksa berbalik arah menuju Pelabuhan Sri Bayintan Kijang.
Logistik Pilkada Bintan itu, diberangkatkan melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang sekira pukul 08.30 WIB dan tiba di Tambelan sekira pukul 09.30 WIB.
Sekda Bintan Adi Prihantara menjelaskan, pengiriman logistik Pilkada untuk Pilgub Kepri dan Pilbup Bintan ini, awalnya menggunakan kapal Sabuk Nusantara 80 Sabtu (5/12) lalu.
Namun, karena situasi cuaca tidak mendukung di perairan,kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Tambelan, dan putar balik kembali ke Kijang.
"Menyikapi hal itu, kami langsung gelar rapat koordinasi dengan KPU, Bawaslu, TNI dan kepolisian serta pihak terkait untuk memutuskan pengiriman logistik menggunakan pesawat Susi Air,” ungkapnya, Senin (7/12/2020).
Dalam pertemuan itu, pihaknya langsung berkordinasi dengan pihak Susi Air, yang merespon baik permohonan KPU Bintan.
"Alhamdulillah kita sudah dapat laporan dari KPU dan pemerintah Kecamatan Tambelan, bahwa logistik Pilkada sudah tiba di Tambelan," ungkapnya.
Selanjutnya, logistik akan didistribusikan ke desa kelurahan. Terutama untuk ke Desa Mentebung dan Pengikik.
Adi berharap, tidak ada kendala dalam distribusi logistik Pilkada Bintan ke desa itu.
Sementara Camat Tambelan, Hasan menuturkan, logistik Pilkada telah sampai di Kecamatan Tambelan sekitar pukul 09.45 WIB.
Kini logistik sudah berada di Kecamatan Tambelan dan sedang dalam penghitungan oleh pihak KPU dan Bawaslu Bintan untuk pendistribusian ke desa yang ada di Tambelan.
Hasan juga menambahkan, saat ini sejumlah personel gabungan juga melakukan pengamanan di Kantor Kecamatan Tambelan terkait prnghitungan logistik untuk pendistribusian ke desa terluar di Tambelan.
Ada tiga desa yang terluar, yakni desa pulau Pinang, desa pulau Mentebung dan desa pulau Pengikik yang akan di distribusikan.
Baca juga: PILKADA BINTAN, Pjs Bupati Bintan Bakal Beri Hadiah Partisipasi Pemilih Tertinggi, Pasang Target 90%
Baca juga: Apri Sujadi di Kantor Bawaslu Bintan Hampir 6 Jam, Kekeh Tak Buat Politik Uang di Pilkada Bintan

"Saat ini kapal sudah disediakan untuk pendistribusian logistik ke tiga desa tersebut. Kapal tinggal berangkat besok setelah kebutuhan surat suara ke tiga desa itu selesai di hitung dan dikemas.
Diterjang Ombak 3 Meter
Kapal Sabuk Nusantara 80 yang membawa logistik Pilkada Bintan diterjang gelombang setinggi tiga meter.
Kapal yang berlayar, Sabtu (5/12) dengan tujuan Pelabuhan Sri Bayentan Tambelan itu, terpaksa berbalik arah menuju Pelabuhan Sri Bayintan Kijang.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kijang, Aan Anwar melalui stafnya, Hendri membenarkan peristiwa itu.
Kapal dihantam gelombang tinggi ketika memasuki Pulau Marapas.
"Kapal berangkat sekira pukul 13.00 WIB. Lalu putar balik akibat dihantam ombak tinggi. Ini terpaksa ditempuh untuk keselamatan penumpang," sebutnya, Senin (7/12/2020).
Selain logistik untuk Pilkada Serentak di Bintan, KM Sabuk Nusantara 80 juga membawa 109 penumpang termasuk petugas KPU Bintan, Bawaslu Bintan serta anggota Polres Bintan.

Penumpang yang diturunkan tidak boleh menginap. Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kapal diperbolehkan berangkat lagi pada 8 Desember 2020.
Komisioner KPU Bintan, Syamsul mengatakan logistik pilkada untuk 14 TPS di Tambelan batal diberangkatkan Sabtu (5/12) kemarin lantaran dalam perjalanan kapal dihantam ombak dan terpaksa balik arah.
Syamsul juga menambahkan, ditengah kapal gagal berangkat dan putar balik, seluruh logistik pilkada dikembalikan lagi ke Kantor KPU Bintan.
"Ada 10 orang yang mengawal logistik pilkada untuk Tambelan. Yaitu 4 orang dari KPU termasuk saya lalu anggota polisi dan 1 dari Bawaslu Bintan.
Soalnya tidak dibenarkan dan juga sangat rawan jika seluruh barang untuk pilkada dibiarkan di dalam kapal sampai ada kepastian keberangkatannya," sebutnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga berita Tribun Batam di Google