TRIBUN WIKI

4 Komplikasi Serangan Jantung Paling Berbahaya yang Harus Diwaspadai, Ini Ciri-cirinya

Inilah 4 komplikasi serangan jantung paling berbahaya yang harus diwaspadai. Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang serius.

freepik.com
SERANGAN JANTUNG - Inilah 4 komplikasi serangan jantung paling berbahaya yang harus diwaspadai. FOTO: ILUSTRASI 

Aritmia ringan biasanya dapat dikontrol dengan obat-obatan seperti beta-blocker.

Bradikardia yang lebih menyusahkan yang menyebabkan gejala berulang dan berkepanjangan mungkin perlu diobati dengan alat pacu jantung.

Ini adalah perangkat listrik yang ditanamkan dengan operasi di dada untuk membantu mengatur detak jantung.

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Jantung Bengkak yang Harus Diwaspadai, Tanpa Sadar Mematikan

2. Gagal jantung

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.

Gagal jantung dapat berkembang setelah serangan jantung jika otot jantung rusak parah.

Kondisi ini biasanya terjadi di sisi kiri jantung (ventrikel kiri).

Gejala gagal jantung meliputi:

- Sesak napas

- Kelelahan 

- Bengkak di lengan dan kaki Anda karena penumpukan cairan

Gagal jantung dapat diobati dengan kombinasi obat-obatan dan, dalam beberapa kasus, operasi.

Baca juga: Apa Itu Jantung Bengkak? Jangan Terlambat, Kenali Penyebab dan Gejalanya!

3. Syok kardiogenik

Baca juga: Cara Menghadapi Serangan Jantung dengan 7 Pertolongan Pertama, Jangan Beri Sembarang Obat

Syok kardiogenik mirip dengan gagal jantung, tetapi lebih serius.

Syok kardiogenik berkembang ketika otot jantung telah rusak secara ekstensif sehingga tidak dapat lagi memompa cukup darah untuk mempertahankan banyak fungsi tubuh.

Gejala syol kardiogenik meliputi:

- Kebingungan mental

- Tangan dan kaki dingin

- Kebutuhan untuk buang air kecil berkurang atau tidak buang air kecil sama sekali

- Detak jantung dan pernapasan yang cepat

- Kulit pucat

- Sulit bernafas

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Penyakit Jantung Lemah yang Jarang Disadari, Apa Bahayanya?

Suatu jenis obat yang disebut vasopresor atau inotropik dapat digunakan untuk kondisi syok kardiogenik.

Vasopresor dapat membantu menekan (menyempitkan) pembuluh darah yang meningkatkan tekanan darah dan sirkulasi darah.

Setelah gejala awal syok kardiogenik telah stabil, operasi mungkin diperlukan untuk meningkatkan fungsi jantung.

Operasi yang perlu dilakukan mungkin termasuk percutaneous coronary intervention (PCI), di samping penyisipan pompa kecil yang dikenal sebagai pompa balon intra-aorta.

Ini dapat membantu meningkatkan aliran darah dari jantung.

Pilihan lain adalah operasi atau cangkok bypass arteri koroner, di mana pembuluh darah dari bagian tubuh lain digunakan untuk memotong penyumbatan.

Baca juga: Cara Mencegah Serangan Jantung Sesuai Usia, Anak Muda Bisa Kena

4. Jantung ruptur atau retak

Ruptur jantung adalah komplikasi serangan jantung yang sangat serius, tetapi relatif tidak umum, yakni ketika otot, dinding, atau katup jantung retak.

Ruptur jantung bisa terjadi jika jantung rusak parah selama serangan jantung dan biasanya terjadi 1 hingga 5 hari setelahnya.

Gejala ruptur jantung sama dengan syok kardiogenik.

Operasi jantung terbuka biasanya diperlukan untuk memperbaiki kerusakan.

Prospek orang-orang yang mengalami ruptur jantung, yakni diperkirakan 1 dari 2 orang di antara mereka meninggal dalam 5 hari setelah terjadi ruptur pada otot, dingin, atau katup jantung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Komplikasi Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai".

Baca berita terbaru lainnya di Google.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved