Tukang Sapu Menang Pilkada Lawan Petahana, Berawal Jadi Lawan 'Ecek-ecek' Gantikan Kotak Kosong
Ia yang bekerja sebagai tukang sapu memenangi Pilkada melawan petahana yang menyuruhnya menjadi lawan karena tak mau melawan kotak kosong
TRIBUNBATAM.id - Tukang Sapu Menang Pilkada Lawan Petahana, Berawal Jadi Lawan 'Ecek-ecek' Gantikan Kotak Kosong.
Dewi Fortuna benar-benar singgah ke wanita satu ini.
Kisah hidupnya berubah 180 derajat dalam semalam.
Ia yang bukan apa-apa dan bekerja sebagai tukang sapu mendadak menjadi pejabat.
Ya,ia benar-benar menjadi pejabat setelah memenangkan Pilkada.
Baca juga: Kisah Nenek Penyapu Jalan di Tenggarong Berkurban Sapi & Kambing, Menabung Selama 15 Tahun
Awalnya ia sengaja ditunjuk petahana menjadi lawan di Pilkada, agar petahana tak menang mutlak melawan kotak kosong.
Namun siapa sangka suaranya jauh melebihi petahana; orang yang menyuruhnya jadi "lawan ecek-ecek" di Pilkada sekaligus atasannya.
Baca juga: Arti Mimpi Melihat Banteng Menurut Primbon Jawa, Masalah dan Keberuntungan Berbaur Jadi Satu
Kisah nyata ini terjadi di sebuah pedesaan di Rusi.

Kisahnya bermula saat Pilkada, tak ada orang yang bersedia menjadi calon untuk bersaing dengan dirinya.
Tak ingin proses Pilkada berlangsung melawan kotak kosong, sang kepala desa menunjuk seorang tukang sapu menjadi lawannya.
Marina Udgodskaya, 35 tahun, sengaja ditempatkan oleh atasannya yang tak mau menang mutlak melawan kotak kosong.
Baca juga: Termasuk Shio Harimau, 5 Shio Ini Dilahirkan Ketiban Kaya dan Keberuntungan di Sepanjang Hidupnya
Tapi, tanpa diduga rakyat justru memilih Marina Udgodskaya, wanita tukang sapu yang sedianya hanya untuk mengisi kekosongan.
Kini, Marina Udgodskaya (35 tahun ) pun menggantikan posisi orang yang menunjuknya, yang selama ini jadi atasannya.
Pada pemilihan itu Marina Udgodskaya meraih kemenangan telak dalam Pilkades tersebut.
Dia mendapat suara dua kali lebih banyak dari atasannya tersebut yang merupakan pemimpin dewan desa sebelumnya.

Marina terkejut dengan hasil itu dan memutuskan akan mengambil peran sebagai pemimpin daerah.
Program prioritasnya adalah membangun fasilitas bermain untuk anak-anak.
Kejadian ini berlangsung di Povalikhino, daerah kumpulan dari sembilan dusun yang dapat dijangkau dari Moskwa dengan berkendara selama 9 jam.
Baca juga: Dewi Yull Menikmati Jadi Artis Pilkada
Marina Udgodskaya tak pernah punya niat untuk ikut Pemilu kepala daerah di kawasan berpenduduk 400 jiwa itu.
Dia dimajukan oleh bosnya yang berafiliasi dengan partai Presiden Vladimir Putin, Rusia Bersatu.
Beberapa orang yakin, kemenangan Marina terjadi karena partainya Putin sangat tidak populer di kawasan tersebut.
Sebagian lainnya mengatakan, pengabaian pemerintah terhadap daerah pedesaan menimbulkan ketidakpercayaan penduduk desa terhadap pemerintah pusat.
Baca juga: Pemilu Mesir Pakai Tanda Gambar Aneh-aneh
Marina Udgodskaya mengatakan, prioritas program pembangunan pertamanya adalah membangun kolam renang untuk anak-anak.

Dua mentor telah ditunjuk untuk membantunya menjalankan pemerintahan di Povalikhino.
Sampai akhir bulan ini, Marina masih menjalankan pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih, sebelum akhirnya duduk sebagai kepala daerah Povalikhino.
Baca juga: Lima Komisioner KPU Batam Hadapi Dua Kasus Dugaan Pelanggaran Pilkada, Apa Saja?
Baca juga: Beda sikap KPU Tanjungpinang saat Pleno Pilkada Kepri, Tertutup untuk Media?
Baca juga: KPU Anambas Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilkada Anambas Tingkat Kabupaten Hari Ini
.
.
.
Baca berita menarik lain di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Tukang Sapu Menang Pilkada Lawan Partai Presiden, gara-gara Gantikan Kotak Kosong
(*)