Sepak Terjang Tito Karnavian Tumpas Teroris, Bomber Dokter Azhari hingga Noodin M Top Tak Berkutik

Sosok Tito Karnavian pernah disegani dan ditakuti nama-nama besar jaringan teroris di Indonesia seperti Dokter Azhari dan Noordin M Top

Kolase Tribun Jabar (Tribunnews)
Sepak Terjang Tito Karnavian Tumpas Teroris, Bomber Dokter Azhari hingga Noodin M Top Tak Berkutik 

Kepala belakangnya pecah, diduga terempas ketika tim antiteror meledakkan tembok belakang kamar mandi (Kompas, Jumat, 18 September 2009).

Kepiawaian Tito menguber Noordin M Top ini membuat Tito kembali mendapat promosi.

Pada 2010, Tito menerima kenaikan pangkat luar biasa dari komisaris besar ke brigjen.

Tahun 2005, Tito menjabat Kapolres Serang di Banten.

Setelah itu, Tito lebih banyak berkecimpung dalam tugas-tugas antiteror sebagai Kasubden Bantuan Densus 88 Antiteror Polri (2005), Kasubden Penindak Densus 88 Antiteror Polri (2006), Kasubden Intelijen Densus 88 Antiteror Polri (2006-2009), Kadensus 88 Antiteror Polri (2009-2010), serta Deputi Penindakan dan Pembinaan BNPT (2011-21 September 2012). Tito dipromosikan sebagai Kapolda Papua (21 September 2012-2015) dan Kapolda Metro Jaya (2015-2016). Setelah menjabat Kepala BNPT, Tito diajukan sebagai calon tunggal Kapolri.

Penerus Dokter Azhari diringkus di Lampung

Penerus Dokter Azhari berjuluk profesor yang lihai merakit bom dan senjata api, Upik Lawanga, berhasil diringkus Tim Densus 88 Antiteror Polri.

Hidup nomaden atau kerap berpindah-pindah, Upik Lawangan ternyata dikenal sebagai pedagang bebek ditangkap di Lampung.

Saat ditangkap Densus 88 menyita sejumlah senjata api rakitan hingga bunker diduga menjadi tempat menyembunyikan senjata atau bahan peledak.

"Dia pindah-pindah dalam bersembunyi.

Kemarin ada di Lampung, jualan bebek.

Bisa mengumpulkan uang, dibelikan rumah," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Batam, Densus 88 Sita Senpi Rakitan, Terkait Penangkapan di Sumbar

TB alias Upik Lawanga diringkus Densus 88 Antiteror di Lampung pada 23 November 2020 lalu.

Upik Lawangan merupakan Jaringan Islamiah yang terkenal sebagai penerus dokter Azhari.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan Upik Lawanga memang telah menjadi buruan Polri sejak diterbitkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 14 tahun lalu.

Pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggiring tahanan tersangka teroris menuju ke dalam pesawat di Bandara Radin Inten, Brantiraya, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (16/12/2020). Sebanyak 23 tahanan tersangka terorisme yang ditahan di Mako Brimob Polda Lampung, di antaranya Zulkarnain alias Arif Sunarso yang terlibat dalam kasus teror Bom Bali I pada 2002 dan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dipindahkan ke Jakarta menggunakan pesawat terbang.
Pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggiring tahanan tersangka teroris menuju ke dalam pesawat di Bandara Radin Inten, Brantiraya, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (16/12/2020). Sebanyak 23 tahanan tersangka terorisme yang ditahan di Mako Brimob Polda Lampung, di antaranya Zulkarnain alias Arif Sunarso yang terlibat dalam kasus teror Bom Bali I pada 2002 dan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dipindahkan ke Jakarta menggunakan pesawat terbang. (Tribun Lampung/Deni Saputra)
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved