Sepak Terjang Tito Karnavian Tumpas Teroris, Bomber Dokter Azhari hingga Noodin M Top Tak Berkutik

Sosok Tito Karnavian pernah disegani dan ditakuti nama-nama besar jaringan teroris di Indonesia seperti Dokter Azhari dan Noordin M Top

Kolase Tribun Jabar (Tribunnews)
Sepak Terjang Tito Karnavian Tumpas Teroris, Bomber Dokter Azhari hingga Noodin M Top Tak Berkutik 

Tito yang kala itu menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dianggap kombinasi antara polisi yang menguasai lapangan dan polisi intelektual.

Tito Karnavian adalah penerima bintang Adhi Makayasa (lulusan Akpol terbaik tahun 1987) dan menerima Bintang Cendekiawan sebagai lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta tahun 1996.

Menilik ke usia dan angkatannya, Tito memang relatif muda saat diusulkan sebagai Kapolri.

Lumpuhkan Dokter Azahari dan Noordin M Top

Sejak pengeboman Hotel JW Marriott di Jakarta tahun 2003 dan serangan bom Bali II pada 1 Oktober 2005, nama Dokter Azahari dan Noordin Mohammad Top sering disebut-sebut sebagai otak peledakan bom.

Tito Karnavian saat menjabat Kapolri
Tito Karnavian saat menjabat Kapolri (KOMPAS.com/Nabilla tashandra)

Tito yang berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (2004-2005) memimpin Detasemen 88 Antiteror Polda Metro Jaya, (yang dibentuk Kapolda waktu itu Irjen Firman Gani) dan memimpin tim 75 polisi.

Baca juga: Terduga Teroris di Batam Seorang Kuli Bangunan, Densus 88 Sita Sejumlah Alat Pembuat Bom

Tim Densus 88 yang dipimpin Tito itu yang melumpuhkan teroris Dokter Azahari dan kelompoknya, setelah menggerebek sebuah rumah di Jalan Flamboyan Raya II, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu, 9 November 2005.

Dalam penggerebekan itu, dua orang, satu di antaranya Dokter Azahari, tewas.

Sebelumnya terjadi baku tembak tim Densus 88 pimpinan Tito dengan kelompok teroris pimpinan Dokter Azahari (Kompas, Kamis, 10 November 2005).

Tim yang terlibat penggerebekan di Batu yang berujung pada tewasnya salah satu gembong teroris, Dokter Azahari, menerima kenaikan pangkat luar biasa, termasuk Tito.

Baca juga: Beda Sikap Menteri Agama Fachrul dan Tito Karnavian Soal Perpanjangan Izin FPI

Tito juga terlibat dalam penyergapan gembong teroris Noordin M Top pada September 2009 di Solo.

Buronan teroris warga negara Malaysia itu tewas dalam penyergapan yang dilakukan tim polisi antiteror di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, dari Rabu, 16 September malam, hingga Kamis, 17 September pagi.

Baku tembak terjadi dari subuh hingga pukul 06.00. Polisi menemukan jenazah Noordin M Top dalam posisi meringkuk miring menghadap kiri di pojok kamar mandi yang berada di belakang rumah kontrakan milik Susilo dan senjata api jenis Baretta di samping jenazahnya.

Polisi juga menemukan senjata M-16 di salah satu sudut kamar mandi rumah itu.

Noordin M Top mengalami luka tembak di bagian kepala, rusuk kanan, dan paha kiri.

Tim operasi Tinombala menembak mati Subron terdugs teroris jaringan Abu Sayyaf di Poso
Tim operasi Tinombala menembak mati Subron terdugs teroris jaringan Abu Sayyaf di Poso (Istimewa)
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved