VIRUS CORONA

BPOM Angkat Bicara Soal Pernyataan WHO Sebut Vaksin Sinovac Paling Lemah

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan POM, Dr Lucia Rizka Andalusia membantah pernyataan WHO yang sebut vaksin sinovac paling lemah dari 10 vaksin

SHANGHAI DAILY
BPOM Angkat Bicara Soal Pernyataan WHO Sebut Vaksin Sinovac Paling Lemah. FOTO: produk vaksin corona Sinovac 

"Juga karena vaksin harus disimpan di tempat pendingin, ada vaksin refrigerator 249 unit, cold box 249 unit, alat pemantau suhu vaksin 249 unit, vaksin carrier 498 unit, dan APD.

"Semuanya ini anggarannya telah dibelanjakan sebesar Rp 190 miliar," ujarnya.

Bendahara negara menjelaskan pengadaan vaksin Covid-19 melalui penugasan dalam hal ini PT Biofarma

dengan melibatkan seluruh lembaga dalam dan luar negeri. Pengadaan vaksin Covid-19 akan terus berlanjut mulai akhir tahun ini hingga 2022 mendatang.

"Pengadaan direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun dari tahun ini 2020 hingga 2021 dan 2022 sesuai kebutuhan.

"Vaksinasi akan dilaksanakan berdasarkan kriteria dan prioritas penerima vaksin," ujarnya.

Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi prioritas yakni wilayahnya, penerima, vaksinnya, jadwalnya, dan tahapan pemberian vaksinnya.

Selain itu, juga standar pelayanan vaksinasi yang diberikan atau ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan

Baca juga: Sinovac Telah di Tangan, Sudah Paham Apa Itu Vaksin Corona dan Cara Kerjanya?

Baca juga: PROFIL Sinovac, Perusahaan Pembuat Vaksin Corona Pilihan Indonesia, Produksi Sejak 1993

dengan bekerjasama bersama kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN, juga oleh swasta, serta organisasi profesi.

"Sebagian didanai oleh APBN dan sebagian dilakukan secara mandiri.

"Namun, seperti diketahui meskipun ada vaksin tadi yang telah disampaikan, kita semuanya masih harus waspada," kata Sri Mulyani.

Dia menambahkan, pemerintah tetap akan terus melakukan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment untuk menangani pandemi Covid-19.

"Testing, tracing, dan treatment itu berarti masih akan ada anggaran untuk pembelian berbagai alat yakni PCR dan reagen. Itu tetap disediakan pada tahun 2021," kata Sri.

(*)

Baca Tribunbatam.id di GOOGLE

Sumber: Kontan.co.id

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved