TRIBUN WIKI

Kisah Mencekam di Balik Megahnya Jembatan Brooklyn, 14 Tahun Dibangun Tewaskan Banyak Orang

Kisah Mencekam di Balik Megahnya Jembatan Brooklyn, Pembangunan Tewaskan Banyak Orang.

HISTORY
SEJARAH - Kisah Mencekam di Balik Megahnya Jembatan Brooklyn, 14 Tahun Dibangun Tewaskan Banyak Orang. FOTO: KEMEGAHAN Jembatan Brooklyn 

TRIBUNBATAM.id - Kisah Mencekam di Balik Megahnya Jembatan Brooklyn, 14 Tahun Dibangun Tewaskan Banyak Orang.

Jembatan Brooklyn menjadi ikon yang sangat identik dengan kota New York, Amerika Serikat.

Jembatan megah ini membentang di atas East River dari Brooklyn ke Manhattan, New York City.

Butuh waktu 14 tahun hingga jembatan ini bisa berdiri dengan megahnya.

Brooklyn Bridge

Proses pembangunannya sendiri dimulai pada 2 Januari 1870, atau 150 tahun silam.

Sejak saat itu, pengerjaannya jembatan ini jauh dari kata mudah.

Ada banyak kisah dan kematian yang mengiringi pembangunan jembatan ini.

Menurut catatan jurnalis Brooklyn Eagle, David McCullough, 21 pekerja tewas.

Kebanyakan dari mereka adalah imigran.

Sementara itu, berdasarkan penuturan asisten insinyur, C.C. Martin, jumlah pekerja yang meninggal akibat pembangunan jembatan Brooklyn adalah 27 orang.

Sedangkan kepala mekanik, E.F. Farrington, mengatakan, jumlah pekerja yang meninggal dunia diperkirakan tidak kurang dari 40 orang.

"Seandainya kami tahu akan ada begitu banyak yang terluka, kami akan mencatat nama-nama mereka, tetapi kami tidak pernah membayangkan ada orang yang terluka, atau bahwa jembatan akan menghabiskan waktu begitu lama dalam pembangunan," kata C.C. Martin.

Baca juga: Inilah Sosok Kelana Jaya Putera yang Diusulkan Jadi Nama Jembatan Batam-Bintan

Korban pertama

insinyur sipil kelahiran Jerman, John A. Roebling

Beberapa bulan sebelum konstruksi dimulai, proyek jembatan Brooklyn telah menelan korban pertamanya, yakni sang perancang jembatan.

Pada 28 Juni 1869, insinyur sipil kelahiran Jerman, John A. Roebling, sedang mengamati lokasi menara jembatan di atas kapal feri di sepanjang tepi perairan Brooklyn.

Naas, kaki kanannya tersangkut dan tergilas kapal yang berlabuh.

Kecelakaan itu mengakibatkan dua jari kakinya harus diamputasi.

Kurang dari sebulan setelah kecelakaan aneh itu, Roebling terjangkit tetanus dan meninggal dunia.

Akibatnya, putranya yang berusia 32 tahun, Washington Roebling, menggantikan dirinya bertanggung jawab atas proyek raksasa tersebut tanpa direncanakan sebelumnya.

Washington Roebling

Sementara itu, kematian pertama saat proses konstruksi terjadi pada 23 Oktober 1871, ketika sepasang derek yang digunakan untuk mengangkut balok granit ke puncak menara jembatan di sisi Brooklyn tiba-tiba jatuh.

Sebuah balok kayu menimpa bagian atas kepala John French, sementara seorang pria bernama Dougherty tertimpa tiang derek.

John McGarrity meninggal saat mencoba melompat ke tempat yang aman, dan tukang batu Thomas Douglas kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Baca juga: Diusulkan Jadi Nama Jembatan Batam-Bintan, Siapa Sosok Kelana Jaya Putera?

Baca juga: Pembangunan Sempat Mangkrak, Inilah Sejarah Jembatan Dompak, Hubungkan 2 Pulau

Proses konstruksi yang berbahaya

Untuk membangun fondasi menara jembatan, para insinyur menenggelamkan sepasang bilik yang terbuat dari kayu dan baja, serta kedap air, yang disebut caissons.

Para pekerja yang ada di dalam caissons dijuluki 'sandhog'.

Mereka bekerja dengan sekop dan juga dinamit untuk menggali dasar sungai.

Sandhog, bekerja keras di dalam cassions yang panas dan pengap, serta memiliki tekanan atmosfir dua kali lipat lebih besar dari tekanan atmosfir normal, karena udara terkompresi yang dipompa untuk menahan air keluar dan memungkinkan pekerja untuk bernapas.

Semakin dalam sandhogs menggali, semakin mereka mulai mengalami kelumpuhan otot yang aneh, bicara cadel, muntah, menggigil dan nyeri sendi yang luar biasa tajam serta kram perut saat naik ke permukaan.

Sandhog (ilustrasi)

Tanpa sepengetahuan para pekerja, gejala dari “penyakit caisson,” juga dikenal sebagai “the bends,” disebabkan oleh nitrogen yang menggelegak dalam aliran darah mereka yang disebabkan oleh penurunan tekanan atmosfer yang cepat ketika muncul kembali ke daratan.

Pada 22 April 1872, buruh asal Jerman, John Myers, menjadi buruh pertama yang meninggal karena penyakit caissons setelah menderita sakit perut dan pingsan di rumah setelah hari kedua di dasar sungai.

Delapan hari kemudian, orang Irlandia, Patrick McKay, meninggal setelah muncul kembali ke daratan, dan dalam sebulan Daniel Reardon, orang Irlandia lainnya, menyerah pada penyakit caissons.

Setelah kematian ketiga sandhog ini secara berurutan, Washington Roebling menangguhkan penggalian untuk menara Manhattan, karena khawatir hal itu dapat menyebabkan 100 kematian lagi.

Baca juga: Fantastis! Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Capai 165 Kilometer

Menjadi ikon New York

Washington Roebling pada akhirnya juga menjadi salah satu korban pembangunan jembatan Brooklyn.

Dia mengalami kelumpuhan dan harus dibantu istrinya, Emily, yang bertugas mengawasi dan memberi instruksi bagi pekerja.

Washington and Emily Roebling play drama

Ketika jembatan Brooklyn akhirnya selesai dibangun, Emily menjadi orang pertama yang melintasi jembatan, dengan menaiki kereta kuda menyeberang dari sisi Brooklyn, sambil membawa ayam jantan sebagai simbol kemenangan.

Melansir Britannica, hari pembukaan jembatan, 24 Mei 1883, ditandai dengan banyak perayaan dan dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat, Chester A. Arthur.

Saat diresmikan, jembatan Brooklyn memiliki panjang 486 meter dan menjadi jembatan yang terpanjang di dunia, hingga penyelesaian jembatan kantilever Firth of Forth di Skotlandia pada 1890.

Menara jembatan Brooklyn dibangun dari batu kapur, granit, dan semen.

Deknya, didukung oleh empat kabel baja, untuk menyokong kepadatan lalu lintas mobil dan pejalan kaki.

Kemegahan jembatan Brooklyn

Kemegahan jembatan Brooklyn, menjadi inspirasi bagi banyak penyair, seperti Walt Whitman, Hart Crane, dan Marianne Moore, serta banyak fotografer dan pelukis, termasuk Joseph Stella, John Marin, Berenice Abbott, dan Alfred Eisenstaedt.

Sejak pembangunannya, jembatan ini telah menjadi landmark penting Kota New York, sebagai pencapaian arsitektur luar biasa yang masih dipuja di seluruh dunia.

Jembatan Brooklyn juga telah ditetapkan sebagai National Historic Landmark oleh U.S. National Park Service.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Jembatan Brooklyn yang Menewaskan Banyak Orang".

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved