Mantan PM Malaysia Najib Razak Hari Ini Kembali Hadapi Sidang Skandal 1MDB Setelah 4 Bulan Ditunda

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak hari ini, Selasa (5/1/2021) kembali menghadapi sidang kasus dugaan korupsi 1MDB

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Malay Mail
Najib Razak tiba di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur (13/10/2020) - Foto oleh Shafwan Zaidon 

KUALA LUMPUR , TRIBUNBATAM.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak hari ini, Selasa (5/1/2021)  kembali menghadapi sidang kasus dugaan korupsi 1Malaysia Development Berhard (1MDB)

Ini adalah sidang pertama Najib Razak setelah ditunda selama 4 bulan terkait skandal 1MDB.

Najib Razak dinyatakan bersalah dalam kasus dugaan korupsi 1MDB pada sidang yang digelar Selasa (28/7/2020) lalu.

Najib dinyatakan bersalah atas tujuh tuduhan yang didakwakan kepadanya.

Sidang hari ini, Selasa (5/1/2021) digelar setelah ditunda selama hampir empat bulan.

Baca juga: Lagi Tidur Ular Merayap di Tubuhnya, Nurul Ketakutan Panggil Ibunya: Ada Benda Dingin di Perutku

Baca juga: Rumor Transfer AC Milan - Profil Mohamed Simakan dan Kouadio Kone, 2 Pemain Muda Incaran AC Milan

Baca juga: AC Milan vs Juventus, Stefano Pioli: Ini Bukan Laga Penentu Juara, Tapi Akan Sengit

Persidangan kasus dugaan korupsi eks perdana menteri Datuk Seri Najib Razak terkait dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB) akan dimulai di Pengadilan Tinggi, Selasa (5/1/2021) pagi.

Sidang di hadapan Hakim Collin Lawrence Sequerah akan dilanjutkan dengan saksi penuntut ke-10.

Sidang akan menghadirkan saksi mantan kepala eksekutif 1MDB Mohd Hazem Abdul Rahman.

Mohd Hazem Abdul Rahman akan diperiksa silang oleh pengacara Tan Sri Muhammad Shafee Abdullah yang memimpin tim pembela.

Mohd Hazem, 47, sudah mulai bersaksi pada 14 September tahun lalu.

Baca juga: Foto-foto Banjir Johor Malaysia Awal Tahun 2021, Rumah Terendam Air Ribuan Orang Mengungsi

Baca juga: Selain Vaksin Pfizer, Singapura Juga Pakai Vaksin Moderna dan Sinovac, Menkes: Akan Datang Bertahap

Baca juga: Foto-Foto Banjir di Singapura Setelah Dilanda Hujan Deras di Awal Tahun 2021

Najib, 67 tahun, didakwa dengan empat dakwaan menyalahgunakan jabatannya untuk mendapatkan suap sebesar RM2,3 miliar dari dana 1MDB dan 21 dakwaan pencucian uang dengan jumlah yang sama.

Pengadilan sudah menetapkan jadwal sidang yakni  4-7 Januari, 25-27 Januari; 2-4 Feb, 8-11 Feb, 15-18 Feb; 5-8 April, 19 -22 April, 26-28 April, 3-6 Mei, 17-20 Mei, 24-27 Mei; 1-3 Juni, 8-10 Juni, 21-24 Juni, 28-30 Juni, dan 5-8 Juli untuk persidangan kasus 1MDB.

Sebelumnya, personel media diharuskan mengambil izin khusus untuk memasuki pengadilan terbuka.

Persidangan juga akan disiarkan langsung dengan dua ruang video untuk menyaksikan jalannya persidangan.

Dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, sejak pandemi Covid-19 pada 19 Maret 2020, manajemen pengadilan membatasi jumlah perwakilan media di ruang sidang terbuka dan ruang video masing-masing 10 orang.

Lalu apa sebenarnya kasus 1MDB dan bagaimana mantan perdana menteri terjerat kasus ini? Berikut fakta-fakta 1MDB dirangkum dari AFP.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Singapura-Malaysia Dibatalkan, Mantan PM Malaysia Najib Razak Bereaksi

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Singapura - Malaysia Batal Terwujud, Malaysia Harus Bayar Kompensasi

Apa itu 1MDB?

1MDB adalah dana investasi negara yang diluncurkan Najib pada tahun 2009, tak lama setelah menjabat sebagai perdana menteri.

Portopolionya meliputi pembangkit listrik dan aset energi lainnya, di Malaysia dan Timur Tengah serta sebuah proyek real estate di Kuala Lumpur.

Dana ini, alih-alih diawasi lembaga khusus, dipantau sendiri oleh Najib.

Menurut Whistleblower, seorang pemodal Malaysia bernama Low Taek Jho juga membantu Najib mendirikan 1MDB sekaligus membuat keputusan keuangan di lembaga itu.

Kekhawatiran akan 1MDB muncul kala di 2014 lembaga ini terjebak dalam hutang hingga US$ 11 miliar.

Pengawas publik pun mengatakan banyak dana yang hilang.

Skandal pun dibuka media lokal Serawak Report.

Namun mendapat perhatian internasional saat diberitakan Wall Street Journal di mana media AS itu menerbitkan dokumen bahwa Najib menerima US$ 681 juta pembayaran ke rekening bank pribadinya.

2. Bagaimana miliaran dollar bisa hilang?

1MDB mendapatkan dana miliaran dollar AS dalam bentuk obligasi, untuk digunakan dalam proyek investasi dan usaha bersama antara 2009-2013.

Departemen Kehakiman AS mengatakan, 4,5 miliar dollar AS (Rp 65,5 triliun) dialihkan ke rekening perusahaan-perusahaan yang banyak terkait dengan Low.

Dana-dana yang diselewengkan itu digunakan membeli aset mewah untuk Low dan rekan-rekannya, termasuk jet pribadi, kapal superyacht, hotel, dan lukisan karya Picasso serta Monet, demikian keterangan dari penuntut hukum di AS.

Puluhan juta dollar AS juga dipakai mendanai film-film Hollywood termasuk The Wolf of Wall Street (2013), yang diproduksi Red Granite dan dibintangi Leonardi DiCaprio. Red Granite didirikan bersama, salah satunya oleh anak tiri Najib, Riza Aziz.

Namun tuduhan kepada Riza dicabut pada Mei, usai dia mengembalikan sejumlah aset ke Malaysia.

Sebulan kemudian dakwaan korupsi dan pencucian uang kepada sekutu Najib, Musa Aman, juga dicabut.

3. Bagaimana Najib Razak terlibat?

Pihak berwenang mengatakan, Najib Razak secara ilegal menerima lebih dari 1 miliar dollar AS (Rp 14,5 triliun), yang setelah ditelusuri terkait dengan 1MDB.

Najib yang kalah di pemilu Malaysia 2018 karena kemarahan publik atas skandal itu, mengaku tak bersalah atas 42 tuduhan pidana atas kerugian di 1MDB dan aset-aset negara lainnya.

Ia terjerat sejumlah dakwaan, dan sidang pertamanya telah digelar April tahun lalu.

Pengacara membela Najib dengan berujar, eks PM Malaysia itu ditipu oleh Low dan dana di rekening Najib adalah sumbangan dari keluarga kerajaan Arab Saudi.

Istri Najib, Rosmah Mansor, juga didakwa melakukan pencucian uang dan penyiapan. Dia pun mengaku tak bersalah.

4. Bagaimana kasus 1MDB diselidiki?

Setidaknya ada 6 negara yang melakukan penyelidikan kasus ini, termasuk Singapura dan Swiss.

Mereka menyelidiki pencucian uang, penyelewengan finansial, dan investigasi kriminal lainnya.

Departemen Kehakiman AS pada November berhasil mencapai kesepakatan untuk memperoleh kembali 1 miliar dollar AS, dari penjualan aset yang disita terkait dengan Low.

Itu adalah rekor terbesar dalam penyelidikan anti-korupsi di AS.

Malaysia juga menuduh Goldman Sachs menipu investor atas tiga penjualan obligasi senilai 6,5 miliar dollar AS (Rp 94,5 triliun), untuk pengumpulan dana yang dibantu bank AS.

Goldman mengaku tidak bersalah, dan terus membantah segala tuduhan yang diarahkan kepadanya.

Pekan ini Goldman setuju menyelesaikan perselisihan senilai 3,9 miliar dollar AS (Rp 56,7 triliun) dengan Malaysia, yang akan membatalkan semua tuntutan pidana terhadap bank.

5. Di mana Low sekarang?

Low yang didakwa di Malaysia dan AS atas peran kuncinya dalam kasus ini, membantah melakukan kesalahan.

Keberadaannya tidak diketahui, tapi pihak berwenang percaya dia mungkin bersembunyi di China.

.

.

.

sumber: thestar.com.my, kompas.com, baca berita lainnya di google news
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved