HUMAN INTEREST
KISAH Dian Rama Nisa, Terpaksa Ajak Bayinya Ngurir Antar Barang Keliling Batam
Dian Rama Nisa (33), seorang ibu tiga anak terpaksa membawa bayinya yang baru berusia 7,5 bulan anak keliling Batam mengantarkan barang pelanggannya.
Mengenai penghasilan yang dia lakukan sebagai kurir, tidak menentu, tergantung pesanan para pelanggan kepada dirinya.
Terkadang sehari bisa satu pesanan saja, terkadang bisa sampai 5 pesanan.
"Penghasilan per hari tidak tentu, tergantung paket yang diantarkan itulah hasil yang saya terima. Dia (penghasilan) tak tentu kadang bisa sedikit kadang bisa banyak, kadang dapat Rp 15 ribu atau Rp 20 ribu kadang bisa lebih ada juga dapat Rp 50 ribu atau lebih," katanya.
Pekerjaan mengantarkan barang para pelanggannya itu ditekuninya untuk membantu perekonomian keluarga yang terbilang pas-pasaan.
Suaminya yang bekerja serabutan juga terkadang bersama Dian dan Rara mengantarkan pesanan pengantaran barang para pelanggannya.
"Suami kadang bantu ngurir juga tapi tidak maksimal, karena kerja juga," katanya.
Dian dan anaknya Rara yang berumur 7 bulan itu paling jauh mengantarkan paket barang ke kawasan Batam Center dan Tanjung Piayu.
"Paling jauh saya ngantar barang seputaran Batam Center,Piayu lah saya antar barang tapi untuk daerah Batu Besar atau sekitar Nongsa saya nggak sampai sana nggak sanggup, terlalu jauh. Kasian Rara juga," ujarnya.
Untuk tarif pengantaran paket barang yang diterima Dian itu hanya berkisar Rp 10 ribu sekali pengantaran, walau jauh jarak yang harus ditempuh ibu dan anak tersebut.
"Kalo tarif jauh dekat Rp 10 ribu, tarifnya agak beda paling liat ukuran barang, kayak lemari ya agak nambah ongkirnya karena besar. Tarif Rp 10 ribu se Batam lah," ujarnya sambil tersenyum.
Membawa anak dalam melaksanakan pekerjaan mengantarkan barang bukan sebuah keinginannya tetapi kondisi yang membuat dia terpaksa mengajak Rara kecil untuk ikut menemani.
"Anak saya yang paling besar laki-laki kelas 2 SD, lalu perempuan dan yang ketiga ya Rara, tidak mungkin ditinggal," katanya.
Meski pasang surut dalam pekerjaan sebagai kurir tidak menyurutkan semangat ibu tiga anak tersebut.
Dengan penuh semangat dan keyakinan ia setiap harinya mencari rejeki mengantarkan barang pesanan orang.
"Alhamdulillah rejeki lancar ada kadang yang ngasih upah lebih pas liat saya sambil gendong si kecil," katanya.