Fadli Zon Akhirnya Ungkap Duduk Perkara Akun Twitternya Mendadak Like Video Syur
Fadli Zon mendadak jadi sorotan usai akunnya kepergok menyukai video syur di Twitter hingga viral
TRIBUNBATAM.id - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mendadak jadi sorotan usai akunnya kepergok menyukai video syur di Twitter hingga viral.
Mengetahui kehebohan itu, Fadli Zon langsung klarifikasi melalui akun Twitter @fadlizon, Kamis (7/1/2021).
Diketahui, sehari sebelum klarifikasi, akun resmi Fadli Zon memberi tanda suka ke sebuah video syur di Twitter.
"Saya dan Tim Admin sudah cek keanehan akun twitter ini kemarin. Sudah pasti tak pernah like situs tak senonoh, yang ada selalu blokir," cuit Fadli Zon.
Ia menyinggung kemungkinan video itu tidak sengajai disukai oleh seorang adminnya.
Fadli mengaku sudah menegur staf admin dan memberi evaluasi.
"Mungkin saja ada kelalaian staf ketika blokir. Sudah saya tegur dan evaluasi," katanya.
Selain itu, Fadli Zon memperketat keamanan pada akun Twitter miliknya.
Ia menyampaikan sempat mendapat pemberitahuan adanya percobaan meretas akun Twitter tersebut.
Fadli menambahkan, akun itu dikelola dirinya dan tim admin.

"Sekaligus bersih-bersih dari banyak akun anonim tak jelas, juga reset kembali password," papar Fadli.
"Dua hari kemarin, Tim Admin juga menerima beberapa notifikasi ada upaya login dan retas menggunakan perangkat lain," terangnya.
"Akun ini dikelola oleh saya dan Tim Admin 4 orang."
Setelah kejadian itu viral diperbincangkan di Twitter, seorang warganet mengunggah kutipan berita lama dari Kompas.com.
Fadli dikabarkan memiliki layar raksasa di ruang kerjanya untuk membuka berbagai media sosial, termasuk Twitter.
Selain itu ia mengaku tidak memiliki admin untuk mengelola akun Twitter miliknya.
"Saya yang kontrol, iya dong, masa orang lain," kata Fadli Zon, Kamis (7/12/2017).
Ia menyebut hanya sesekali menyerahkan Twitter kepada admin, yakni terkait rilis pemberitaan.
Layar raksasa itu digunakannya untuk memantau isu-isu politik, terutama terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama kepemimpinannya.
"Ada Jokowi, ada. Jokowi kami pantau juga, ha-ha-ha. Ini hebat juga ini canggih, lah," ungkap Fadli.
Warganet atas nama @nuranaam yang mengunggah kutipan berita itu juga memberi komentar, "T....tapiiii kaaaannn bapak sendiri yang bilang kalo itu bapaknya kontrol sendiri bukan admin."
Reaksi Fadli Zon soal Viral Anies Baswedan Baca Buku How Democracies Die
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah sebuah foto yang menuai sorotan.
Melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (22/11/2020), Anies Baswedan mengunggah foto saat dirinya duduk sembari membaca sebuah buku berjudul 'How Democracies Die'.
Dilansir TribunWow.com, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka memiliki arti 'Bagaimana Demokrasi Mati'.
"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," tulis singkat Anies Baswedan.
Meski begitu, tidak diketahui motif dan alasan Anies Baswedan mengunggah foto dengan menonjolkan buku karya Steven Levisky dan Daniel Ziblatt tersebut.
Namun tidak sedikit yang menyangkut-pautkan dengan kondisi yang tengah dialami oleh Anies Baswedan.
Seperti yang diketahui, Anies Baswedan belum lama ini memenuhi panggilan Polda Metro Jaya kaitannya dengan terjadinya kerumunan dalam acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Sebelumnya Anies juga menyatakan bahwa dirinya bersama Pemprov DKI Jakarta telah bekerja maksimal dalam penanganan Covid-19.
Sementara itu dari berbagai tokoh tak ketinggalan memberikan tanggapannya.
Pertama dari Politikus Gerindra, Fadli Zon.
Fadli Zon menirukan gaya Anies Baswedan.
Namun dirinya membaca buku dengan berjudul berbeda, meski masih tentang demokrasi.
Dirinya mengunggah foto dengan membaca buku 'Demokrasi Kita' tulisan dari Wakil Presiden pertama, Mohammad Hatta.
Disebutnya bahwa buku terbitan 1960 itu masih relevan untuk menggambarkan kondisi yang terjadi saat ini, khususnya berkaitan dengan demokrasi yang bersifat otoritarian.
"Sy baca ulang buku “Demokrasi Kita” karya Mohammad Hatta yg terbit 1 Mei 1960, 60 thn lalu. Kok masih relevan n keadaannya hampir sama dg skrg. Hatta kritik tajam pemerintahan Demokrasi Terpimpin yg otoritarian di bwh Presiden Soekarno. Buku kecil ini kemudian dilarang," tulis Fadli Zon.
Sementara itu mantan rekannya sebagai wakil ketua DPR, Fahri Hamzah justru mengatakan bahwa dirinya sudah lama mempersoalkan buku tersebut, yakni setahun yang lalu.
Hal itu dibuktikan dengan cuittan dari Fahri Hamzah pada tahun 2019 yang sudah membahas buku 'How Democracy Die' tersebut.
Dalam cuitan setahun lalu itu, Fahri Hamzah mengatakan nasib demokrasi ditentukan oleh kudeta militer dan sistem pemilihan umum.
"Sebetulnya itu adalah kesimpulan 2 guru besar universitas Harvard: Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Dalam buku mereka yang terkenal “How Democracy Die”, mereka menuturkan bagaimana demokrasi bisa mati oleh kudeta militer atau oleh pemilu yang menaikkan para pemimpin curang," kata Fahri Hamzah. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Fadli Zon Panik Usai Viral Kepergok Like Video Syur di Twitter, Tuduh Staffnya: Lalai, Sdh Ditegur!,