NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
Chris Triwinasis Memandang Arah Sepak Bola Kepri, 'Perlu Dukungan Semua Pihak'
Pengamat sepak bola Kepri , Chris Triwinasis memandang arah sepakbola Kepri. Bung Chris menjawabnya dalam News Webilog Tribun Batam.
Sehingga mereka leluasa latihan dan itu hal mutlak yang harus dimiliki, juga sering mengadakan dan mengikuti kompetisi sebagai ajang mengasah kemampuan, untuk melihat kemajuan mereka," ujarnya
Batam pun menurutnya mulai bergerak untuk memajukan sepakbola.
Perbaikan di stadion Sungai Harapan, kemudian juga ada Stadion Nongsa (Stadion Glora Citramas) dan Tumenggung.
Meski tidak semua bisa serta merta bermain di sana seperti di Citramas yang merupakan milik swasta.
"Sepak bola Kepri sampai saat ini, masih diminati banyak orang.
Namun untuk usia Senior di tahun 2020 vakum, sama halnya di Nasional juga vakum tidak ada kompetisi, hal itu diakibatkan covid-19.
Seperti Madura United yang terpaksa membubarkan diri karena tidak ada kompetisi.
Lalu Persipura merupakan perserikatan juga berat, karena tidak ada kompetisi, mereka tidak bisa membayar kesebelasan pemainnya," ungkapnya.

Ia juga melihat antusias positif dari futsal, yang secara basic sama dengan sepakbola.
Pihaknya bersyukur dengan lulusnya tim Kepri di Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang ini menjadi sebuah kejutan, kemudian di sepak bola adanya sebuah terobosan yang dilakukan.
Salah satunya kalau kita menunggu kesebelasan atau klub dari Kepri terus lolos ke divisi 2 atau divisi 1 butuh waktu yang lama.
"Klub 757 Kepri di tahun 2019 kan turun ke divisi 3. Dia bermain di tingkat provinsi dulu dan lolos, kemudian bermain di Sumatra lolos.
Untuk penentuan naik ke tingkat 2 maka akan dilakukan pertandingan dengan klub lain melawan kesebelasan Naka dari Pekanbaru.
Namun kita kalah, hasil dari itu setelah melalui putaran 20 besar, delapan besar.
Hasilnya hanya 3 klub yang berhak naik ke divisi 2, demikian juga dari divisi 2 untuk naik ke divisi 1 hanya 2 klub yang berhak naik. Butuh waktu yang lama.

Salah satu terobosan yang dilakukan oleh pemerintah, adalah dengan merger, merger yang sudah ada di divisi 2 waktu itu pindah ke Asahan menggunakan nama 757, nah ini satu gambaran upaya atau terobosan yang dilakukan sudah ada," sebutnya.