NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM

Chris Triwinasis Memandang Arah Sepak Bola Kepri, 'Perlu Dukungan Semua Pihak'

Pengamat sepak bola Kepri , Chris Triwinasis memandang arah sepakbola Kepri. Bung Chris menjawabnya dalam News Webilog Tribun Batam.

TribunBatam.id/Istimewa
Chris Triwinasis Memandang Arah Sepak Bola Kepri, 'Perlu Dukungan Semua Pihak'. Foto Pengamat Sepak Bola Kepri, Chris Triwinasis atau yang akrab disapa Bung Chris. 

Di Batam sendiri pernah menorehkan pemain-pemain yang pernah muncul di tingkat Nasional, seperti Kanoto kini bermain di Persija.

Juga ada Nanang yang main di 757 termasuk pemain yang berpotensi bermain di tingkat Nasional, namun kondisi kompetisi terhenti jadi terkendala.

"Jika kita jadi tuan rumah, untuk lolos ke divisi yang lebih tinggi peluang itu semakin tinggi pula untuk lolos ketingkat selanjutnya," ujarnya.

Terkait kendala, bentuk geografis wilayah Kepri tidak bisa disalahkan, kompetisi bisa dibentuk secara perwakilan per Kabupaten ataupun kota.

Nantinya juara di masing-masing kabupaten dan kota itu akan dipertemukan lagi melalui pengprov di Provinsi Kepri kemudian yang menang nanti akan mewakili Provinsi Kepri untuk mengikuti kompetisi di tingkat atas.

"Nah kenapa perwakilan klub sepak bola dari Provinsi Kepri yang bermain di tingkat regional maupun nasional itu hanya satu klub?

Itu dikarenakan kurangnya klub yang ikut serta. Jika tim yang mengikuti kompetisi pengprov PSSI di tingkat kabupaten atau kota lebih dari 32 klub maka yang akan mewakili dari kabupaten atau kota itu bisa 2 atau 3 klub.

Kabar duka datang dari Ricky Yacobi. Legenda Timnas Indonesia itu meninggal dunia seusai cetak gol. Dilaporkan, Ricky Yacobi seketika mendapat serangan jantung saat bermain sepak bola pada ajang Trofeo Medan Selection di Lapangan A Senayan, Jakarta, Sabtu 21 November 2020 pagi WIB
Kabar duka datang dari Ricky Yacobi. Legenda Timnas Indonesia itu meninggal dunia seusai cetak gol. Dilaporkan, Ricky Yacobi seketika mendapat serangan jantung saat bermain sepak bola pada ajang Trofeo Medan Selection di Lapangan A Senayan, Jakarta, Sabtu 21 November 2020 pagi WIB (Kolase Jalu W Wirajati/Kompas.com dan Instagram/warung_jurnalis)

Sayangnya, yang mengikuti kompetisi itu tidak banyak sehingga perwakilan dari kabupaten maupun kota hanya satu klub.

Sehingga dari satu klub perwakilan dari kabupaten maupun kota kemudian diadu, maka keluarlah satu klub yang akan mewakili Kepri, kalau yang ikut kompetisi di tingkat pengprov ada 16 klub maka yang akan keluar sebagai perwakilan Provinsi Kepri bisa dua klub," terang Chris

Berbeda dengan yang ada di Jawa dalam kompetisi pengprov PSSI yang mengikuti lebih dari 32 klub sehingga yang keluar sebagai perwakilan bisa lebih dari dua atau tiga klub.

Inilah kendala yang dihadapi Provinsi Kepri dalam sepak bola, namun suatu saat nanti dengan terobosan ataupun upaya merger yang telah dilakukan dari situlah nanti bisa bangkit dari kendala yang dihadapi.

Kendala yang nyata yang dihadapi adalah kurangnya klub dalam perwakilan kompetisi di tingkat kabupaten atau kota, Nah untuk membuat sebuah klub, dana yang dibutuhkan tidak sedikit.

"Untuk itu perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan pengusaha ataupun swasta untuk membuat sebuah klub yang berasal dari kabupaten atau kota.

Sehingga nantinya bisa menghasilkan perwakilan dari Provinsi Kepri di tingkat regional maupun nasional bisa lebih dari banyak.

Tim Futsal Kepri latihan fisik di alun-alun Batam Centre, Senin (4/1).
Tim Futsal Kepri latihan fisik di alun-alun Batam Centre, Senin (4/1). (TribunBatam.id/Istimewa)

Kemudian Pengkot atau Pengkab harus juga rutin mengadakan kompetisi. Karena puncak dari perestasi sepak bola adalah kompetisi.

"Tanpa adanya kompetisi, prestasi tidak akan muncul tidak akan tampak di permukaan," imbuhnya

"Pemulihan ekonomi dari olahraga sepak bola bisa saja dilakukan, dengan mengadakan kompetisi yang digelar di stadion yang tentunya akan banyak pengunjung yang datang, sehingga membantu meningkatkan perekonomian," kata Chris

Ketika ditanyakan apa ulasan terhadap pemerintah pengusaha ataupun swasta dalam meningkatkan dunia sepak bola Kepri

Ia mengatakan, Satu hal belum ia sampaikan di awal tadi bahwasanya saat ini Chris Sudah pensiun,

"Untuk membangun dunia olah raga, pemerintah harus punya komitmen kuat, kalau olahraga adalah suatu pengangkat harkat daerah, seperti meraih medali emas di tingkat kejuaraan tentu akan mengangkat nama daerah.

Jadi mohon untuk sarana dan prasarana ditingkatkan lagi seperti stadion yang dibangun per Kecamatan.

Misalnya bisa digunakan untuk latihan dan kompetisi. Kalau pemerintah care dan Indonesia juga care, saya yakin cepat atau lambat dunia sepak bola akan maju dengan sendirinya," sebutnya.

Minim Anggaran, Tim Futsal Kepri Terpaksa Latihan di Alun-Alun Batam Centre, Persiapan PON XX Papua. Foto Tim Futsal Kepri latihan fisik di alun-alun Batam Centre, Senin (4/1).
Minim Anggaran, Tim Futsal Kepri Terpaksa Latihan di Alun-Alun Batam Centre, Persiapan PON XX Papua. Foto Tim Futsal Kepri latihan fisik di alun-alun Batam Centre, Senin (4/1). (TribunBatam.id/Istimewa)

News Webilog Tribun Batam dengan tema Quo Vadis Sepak Bola Kepri diakhiri dengan closing statement Bung Chris,

"Sepak bola Kepri dibawa ke arah perestasi yang lebih baik, dengan kepedulian pemerintah dan pengusaha untuk lebih fokus, dengan catatan covid segera berakhir.

Mari kita sama-sama jaga kesehatan, taati protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, kami yakin sepak bola Kepri kedepannya akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, Salam Olahraga! (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved