TRIBUN WIKI

Penemu Black Box Malah Diejek, Sampai Meninggal Tak Dapat Royalti

Ide Penemu Black Box Diejek dan Ditolak Berkali-kali, Sampai Meninggal Tak Dapat Royalti. Temuannya tidak laku dan banyak ditolak maskapai penerbangan

science
BLACK BOX - Ide Penemu Black Box Diejek dan Ditolak Berkali-kali, Sampai Meninggal Tak Dapat Royalti. FOTO: DAVID Warren menunjukkan black box temuannya. 

Akan tetapi, rekannya itu mengatakan bahwa fokus ARL saat itu menyelidiki kecelakaan Comet, bukan tentang mimpi atau ide David. 

Baca juga: Bahaya Awan Cumulonimbus bagi Penerbangan, Penyebab Kecelakaan Adam Air hingga AirAsia

Baca juga: Gelagat Aneh Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air Sebelum Terbang, Kok Abi Lebay Tumben

Baca juga: Good Bye & Thank U, Perpisahan Terakhir Faisal Rahman di Atas Pesawat Sore Itu

Ide ditolak atasan

David Warren tak patah semangat.

Ia mengajukan ide membuat alat perekam penerbangan kepada atasannya.

Tetapi atasan David tidak dapat memahami mengapa Ia mengusulkan ide itu, meski sudah dijelaskan.

Ide tersebut ditolak.

David diminta untuk fokus pada penelitian ledakan tangki bahan bakar yang mungkin menyebabkan kecelakaan Comet.

Suatu hari ada pergantian staf.

David mendapat atasan baru yang memiliki pandangan berbeda.

Atasan barunya memberi izin resmi untuk membuat alat perekam penerbangan, dengan syarat David harus menulis laporan rutin tentang idenya.

Ia berhasil menciptakan alat perekam penerbangan pesawat.

David menerbitkan laporan pada 1954 berjudul "A Device for Assisting Investigation into Aircraft Accidents", menggambarkan sistem teoretis dan prototipe black box, yang memungkinkan penyimpanan hingga empat jam suara dan data instrumen penerbangan.

Baca juga: 5 Tragedi Kecelakaan Pesawat Terbang Paling Mengerikan di Indonesia, Ratusan Orang Tewas

Sempat ditolak berbagai maskapai

David menawarkan temuannya pada bisnis penerbangan di Australia.

Ia mengenalkan alat perekam penerbangan tersebut ke berbagai maskapai.

Saat itu, angka kecelakaan pesawat di Australia sangat rendah.

Temuannya tidak laku dan banyak ditolak maskapai penerbangan di Australia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved